Sabtu, 8 November 2025

Respons Kades Kanekes Usai Warga Baduy Dibegal: Masa Polisi Tak Bisa Tangkap Pelaku?

Warga Baduy Dalam dibacok saat jualan di Jakarta. Desa Kanekes desak polisi tangkap pelaku segera.

Editor: Glery Lazuardi
Tribunnews.com/Ist
PEMBEGALAN - Repan (16) terbaring di ruang perawatan dengan luka di lengan kiri usai diserang dan dirampok saat berjualan madu di Jakarta. Pemuda Baduy Dalam asal Kampung Cikeusik ini menjadi korban pembegalan saat mengais rezeki di Jalan Pramuka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2025) dini hari. 

“Baru kali ini kami dengar ada warga Baduy yang dibacok saat jualan madu di luar daerah. Sebelumnya tidak pernah ada peristiwa seperti ini,” ujarnya.

Terkait perkembangan kasus, Oom menyebut pihak Polsek Cempaka Putih masih melakukan penelusuran terhadap para pelaku.

“Katanya masih ditelusuri. Tapi masa iya polisi tidak bisa menangkap pelaku? Kan tugas mereka melindungi dan melayani masyarakat,” kata Oom dengan nada kecewa.

Ketika ditanya apa yang akan dilakukan jika pelaku tidak segera ditangkap, Oom menegaskan hal itu bisa memicu kemarahan warga Baduy lainnya.

“Kalau pelaku tidak tertangkap, bisa memicu amarah warga Baduy lainnya. Ini bukan masalah sepele,” tegasnya.

Oom mendesak pihak kepolisian segera menangkap para pelaku pembacokan terhadap pemuda Baduy tersebut.

“Kalau Polsek Cempaka Putih tidak bisa menangani, kami akan laporkan langsung ke Polda Metro Jaya. Pelaku harus ditangkap dan dihukum sesuai undang-undang. Ini bukan kejadian kecil, masa di kota tidak ada saksi? Di kota pasti ada,” ujarnya.

Oom juga menyebut bahwa Repan merupakan anak kedua dalam keluarganya.

“Kalau tidak salah, dia anak kedua,” katanya menutup pembicaraan.

Sementara itu, Ketua Relawan Jaga Banten, Bahroji meminta agar Mabes Polri segara menangkap pelaku pembegalan terhadap Warga Baduy Dalam.

"Kecepatan kepolisian dalam bertindak akan menjaid sorotan publik apalagi korbannya dalam hal ini warga Baduy adalah salah satu komuitas yang semestinya mendapatkan perlindungan hukum," ujar Bahroji kepada TribunBanten.com, Kamis (6/11/2025).

Bahroji mengatakan tempat kejadian pembegalan bukan di perkampungan, tetapi di ibu kota negara yang semestinya keamanan lebih terjamin.

"Peristiwa terjadi di ibu kota negara yang semestinya bisa secara cermin keamanan dan ketertiban negara," ungkap Bahroji. 

Melihat kejadian tersebut,  Lembaga Bantuan Hukum Barisan Pejuang Demokrasi (LBH Bapeksi) pun menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan hukum kepada warga Baduy yang menjadi korban pembegalan di Jakarta.

Baca juga: Kronologi Warga Baduy Ditolak Berobat di Rumah Sakit hingga Respons Wamen Kesehatan

Bapeksi Banten Siap Dampingi Korban

Terpisah Ketua LBH Bapeksi Banten Abdul Malik Fajar mengatakan pihaknya siap mendampingi untuk memastikan korban mendapatkan keadilan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved