Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Cek Gigi Berujung Temuan Diabetes, Kisah Umar Johan Ikut Program Periksa Kesehatan Gratis di Cilegon
Seorang warga paruh baya asal Ciwandan, Cilegon, Banten duduk di kursi pemeriksaan sambil membuka mulutnya terungkap penyakitnya.
Prosedur pemeriksaan dimulai dari pendaftaran, pengecekan tanda-tanda vital (TTV), pengukuran berat dan tinggi badan, tekanan darah, serta pemeriksaan laboratorium sederhana. Layanan ini dibuka untuk semua kelompok usia, mulai dari anak-anak, ibu hamil, dewasa, hingga lansia.
Hingga kini, sebanyak 11.339 warga telah menjalani pemeriksaan melalui program CKG. Menurut Arief, angka tersebut sudah cukup tinggi untuk ukuran Kecamatan Ciwandan dengan jumlah penduduk sekitar 400 ribu jiwa.
Menurut Arief, program ini tidak hanya menyasar masyarakat yang datang ke puskesmas, tetapi juga dilaksanakan secara jemput bola dengan menyasar berbagai kelompok masyarakat.
"Kami bisa datang ke perkantoran karena wilayah Ciwandan ini strategis, banyak perusahaan atau industri. Kami juga aktif ke perkumpulan masyarakat dan pengajian-pengajian untuk melakukan CKG,” jelasnya.
Selain masyarakat umum, program ini juga menyentuh anak-anak sekolah, dan dari kegiatan tersebut ditemukan sejumlah penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, hingga indikasi autoimun. Bahkan, beberapa anak terdeteksi mengalami gangguan penglihatan sejak dini.
"Di sekolah, kami menemukan anak-anak yang visusnya sudah mulai berkurang, ada yang minus, dan itu bisa terdeteksi lewat kegiatan CKG,” kata Arief.
Dalam upaya jemput bola, Puskesmas bekerja sama dengan kelurahan setempat.
Misalnya kegiatan CKG yang dilaksanakan di Kelurahan Tegalratu. Program tersebut mendapat sambutan positif dari aparatur kelurahan dan masyarakat sekitar.
"Kami merasa berterima kasih kepada Puskesmas Kecamatan Ciwandan yang sudah mengadakan kegiatan screening atau tes kesehatan di kelurahan ini,” ujar Lurah Tegalratu, Bahroni.
Ia menilai kegiatan ini sangat membantu masyarakat, terutama para pegawai dan warga yang selama ini kesulitan meluangkan waktu untuk datang ke fasilitas kesehatan.
"Banyak manfaatnya. Salah satunya, pegawai kami tidak harus datang ke puskesmas atau klinik kesehatan. Justru dari puskesmas yang datang ke sini, dan alhamdulillah pegawai kami antusias,” tuturnya.
Menurut Bahroni, kegiatan CKG juga tidak hanya menyasar aparatur kelurahan, tetapi juga komunitas masyarakat, termasuk DKM, ibu-ibu pengajian, dan bapak-bapak majelis ta’lim yang turut berpartisipasi.
Baca juga: Daftar Temuan CKG di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo–Gibran, Masalah Kesehatan Bayi sampai Lansia
"Kegiatan CKG ini sangat bermanfaat bagi kami karena tidak perlu membayar mahal untuk cek kesehatan,” pungkasnya.
Pemeriksaan Kesehatan Gratis
| Hasil Skrining Kejiwaan di Cek Kesehatan Gratis, 130 Ribu Orang Terdeteksi Gejala Depresi |
|---|
| Wamen PPPA: Cek Kesehatan Gratis Cegah Potensi Gangguan Kesehatan Sejak Dini |
|---|
| Hasil Temuan CKG Buat Prabowo Minta Perbanyak Jumlah Dokter Gigi, Menkes Budi Ungkap Alasannya |
|---|
| 5 Catatan Pakar Kesehatan soal Cek Kesehatan Gratis Sekolah yang Resmi Dimulai 4 Agustus 2025 |
|---|
| Ada Tes Kejiwaan di Cek Kesehatan Gratis Sekolah, Siswa Isi Kuesioner dari Rumah |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.