Jumat, 14 November 2025

Tragedi di Sungai Bilukpoh Jembrana Bali: Dua Pekerja Terseret Arus, Satu Masih Hilang

Tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas, BPBD, Polsek Mendoyo, dan warga, sejak pagi kembali melanjutkan pencarian.

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
PENCARIAN - Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian korban terseret arus di aliran sungai Bilukpoh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis 13 November 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI  — Suasana tenang di proyek rehabilitasi Bendung Tlepus, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, mendadak berubah mencekam, Rabu (12/11/2025) sore.

Dua pekerja proyek terseret arus deras setelah air bah datang tiba-tiba dari arah hulu Sungai Bilukpoh.

Hingga Kamis (13/11/2025) siang, satu dari dua korban masih belum ditemukan.

Tim SAR gabungan bersama warga setempat terus menyisir aliran sungai yang bermuara ke Pantai Delod Berawah.

“Kami sudah turunkan dua unit tim penyelamat untuk menyisir dari lokasi kejadian sampai ke muara. Area pencarian mencapai sekitar sepuluh kilometer,” kata Kapolsek Mendoyo, Kompol I Wayan Sartika.

Baca juga: Banjir dan Longsor di Nduga Tewaskan 10 Orang, Kemensos Kirim Bantuan ke Dua Distrik

Air Bah Datang Tiba-tiba

Kejadian bermula ketika dua pekerja, Syahrudy Rizqy Tampu Bolon (46) asal Surabaya dan Abdurrahman Agus (57) asal Jombang, memutuskan mandi di sungai seusai bekerja. 

Cuaca saat itu tampak normal, hingga sekitar 15 menit kemudian air dari hulu tiba-tiba meluap besar.

Keduanya terseret arus deras sebelum sempat menepi. Salah satu rekan mereka, Moch Riski Nanda Saputra (22), yang melihat kejadian itu berusaha menolong namun ikut terseret.

Beruntung, Riski berhasil menyelamatkan diri setelah terbawa arus beberapa meter dan segera dibawa ke Puskesmas Mendoyo untuk mendapatkan perawatan.

“Total ada tiga korban dalam kejadian ini. Dua terseret arus saat mandi, satu berusaha menolong. Satu selamat, satu sudah ditemukan meninggal dunia, dan satu lainnya masih dalam pencarian,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra.

 
Pencarian Dilakukan Sejak Pagi

Tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas, BPBD, Polsek Mendoyo, dan warga, sejak pagi kembali melanjutkan pencarian.

Cuaca mendung dan arus sungai yang deras membuat proses penyisiran berlangsung hati-hati.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menjelaskan pencarian dilakukan melalui dua jalur berbeda agar area sungai dapat dijangkau lebih luas.

“Kami bagi dua tim dengan rute yang berbeda, menyesuaikan kondisi medan di lapangan. Fokus utama masih di sekitar lokasi korban hanyut dan sepanjang muara,” ujarnya.

Baca juga: Sepekan Lebih Diguyur Hujan, Garut Diterpa Banjir hingga Longsor, Bupati Tetapkan Tanggap Darurat

Sungai Bilukpoh, Rawan Banjir Saat Hujan Deras

Warga setempat menyebut kejadian air bah mendadak, yang dikenal dengan istilah blabar, bukan hal baru di Sungai Bilukpoh.

Saat hujan deras mengguyur kawasan hulu, debit air sering naik drastis hanya dalam hitungan menit.

“Kalau di atas hujan, di sini air bisa tiba-tiba besar sekali. Banyak orang luar yang tidak tahu kalau sungai ini bisa seberbahaya itu,” kata seorang warga sekitar.

Hingga Kamis sore, korban yang ditemukan meninggal telah dievakuasi ke RSU Negara untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Sementara satu korban lainnya masih belum ditemukan.

Pihak keluarga yang tiba di lokasi berharap pencarian segera membuahkan hasil. Tim SAR memastikan operasi pencarian akan dilanjutkan hingga korban ditemukan.

“Kami akan terus bekerja sampai ada hasil. Semua pihak sudah dikerahkan,” tutup Kompol Sartika. (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Air Bah Datang, Dua Pekerja Terseret Arus di Jembrana, Satu Orang Masih Hilang

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved