Longsor di Cilacap
Jumlah Sementara Korban Longsor Cilacap: 13 Orang Ditemukan Tewas, 10 Lainnya Masih Hilang
Tim SAR gabungan terus melakukan upaya pencarian terhadap korban longsor di Kabupaten Cilacap.
Ringkasan Berita:
- Total korban tewas akibat longsor di Desa Cibeunying, Cilacap, bertambah menjadi 13 orang, sementara 10 orang lainnya masih hilang.
- Pencarian melibatkan 1.001 personel gabungan, sembilan unit K9, dan 22 alat berat, didukung operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan.
- BNPB mengimbau waspada longsor susulan dan banjir bandang, sementara Bupati Cilacap menetapkan status darurat bencana selama 30 hari serta menyiapkan lokasi pengungsian alternatif.
TRIBUNNEWS.COM - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan terus melakukan upaya pencarian terhadap korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Memasuki hari keempat pada Minggu (16/11/2025), tim berhasil menemukan dua jenazah.
“Maka total korban meninggal dunia pada peristiwa longsor Desa Cibeunying menjadi 13 orang."
"Sementara itu, jumlah orang dalam pencarian ada sebanyak 10 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Info Terkini Longsor Cilacap: 12 Jasad Ditemukan, 11 Orang Masih Dicari, Bau Busuk Tercium
Abdul Muhari juga melaporkan, proses pencarian yang dilakukan sejak pukul 06.00 WIB itu melibatkan 1.001 personel gabungan dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan Polres di Jawa Tengah.
Polisi juga mengerahkan sembilan ekor unit K9 untuk mendeteksi keberadaan korban.
Sebanyak 22 alat berat berupa bucket eskavator dari Kementerian Pekerjaan Umum maupun pemerintah daerah juga sudah berada di lokasi kejadian.
“Alat berat pengeruk tanah terbukti memudahkan tim pencarian dan pertolongan (SAR) dalam menemukan korban yang masih hilang,” tambah Abdul Muhari.
Waspada Longsor Susulan
Peringatan terkait longsor susulan atau banjir bandang juga dikeluarkan oleh BNPB.
Masyarakat diimbau agar tetap waspada, khususnya di wilayah Kecamatan Majenang.
Terpantau cuaca di sekitar Cilacap diperkirakan masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi.
Berkenaan dengan hal ini, BNPB menjalankan operasi modifikasi cuaca untuk memudahkan proses pencarian korban.
“Sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan darurat bencana ini, operasi modifikasi cuaca (OMC) juga dilakukan sejak Minggu (16/11/2025) pagi. Bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) sebanyak 3 ton telah disemai melalui tiga sorti penerbangan,” beber Abdul Muhari.
Operasi dilaksanakan secara intensif dengan menggunakan satu armada pesawat Cessna PK-SNM yang diberangkatkan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menuju area yang berpotensi memicu peningkatan curah hujan di wilayah terdampak.
Baca juga: Kombinasi Hujan Ekstrem dan Pola Cuaca Picu Longsor di Majenang Cilacap
BNPB juga telah menyalurkan bantuan berupa sembako hingga selimut kepada para korban yang sementara tinggal di pengungsian.
Sementara itu, Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman telah menetapkan status keadaan darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 30 hari, terhitung dari tanggal 14 November hingga 14 Desember 2025.
Terkait pengungsian, akan siapkan lokasi alternatif untuk masyarakat agar para relawan dan petugas bisa bekerja dengan lebih optimal, serta mengamankan masyarakat agar tidak ada korban tambahan.
“Sebelumnya kami juga sudah mapping ada 2 lokasi pengungsian yaitu di Balai Desa dan MTs, terkait arahan Gubernur akan kami siapkan lagi tempat lain agar para petugas kerjanya aman dan tentunya masyarakat juga aman”, jelas Mas Syamsul, dikutip dari cilacapkab.go.id. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Pencarian-Korban-Longsor-Cilacap_20251114_193000.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.