Selasa, 18 November 2025

Pakubuwana XIII Meninggal Dunia

Pernah Berseteru, KGPH Benowo dan GKR Timoer Kini Satu Kubu soal PB XIV, Sama-sama Dapat Kekancingan

KGPH Benowo dan GKR Timoer sama-sama satu kubu dalam hal Pakubuwono XIV Hamangkunegoro.

TRIBUNSOLO.COM/Andreas Chris
KGPH BENOWO - Adik PB XIII, KGPH Benowo, menghadiri prosesi pengukuhan PB XIV Hamangkunegoro sebagai raja baru, Sabtu (15/11/2025). 

Meski demikian, KGPH Benowo membantah tudingan tersebut.

Ia mengatakan apabila benar mengusir, maka akan berlanjut ke proses hukum.

"Dikatakan saya mengusir, ya kalau saya melakukan itu pasti sudah di kantor polisi," kata KGPH Benowo, Minggu (19/10/2017).

Ia beralasan, tujuan meminta Mbah Atun keluar dari kompleks Keputren untuk menjaga keamanan Keraton Solo.

"Keraton itu sering kemasukan maling, kalau ada apa-apa gimana?" ucapnya.

Kini Satu Kubu

Meski tak secara gamblang menyatakan dukungannya terhadap Pakubuwono XIV Hamangkunegoro, KGPH Benowo menekankan penentuan raja Keraton Solo tidak selalu jatuh pada anak laki-laki tertua.

Baca juga: Sosok GKR Timoer, Putri Sulung PB XIII Tolak KGPH Hangabehi Jadi PB XIV, Pernah Renggang dengan Ayah

Seperti sang ayah, Pakubuwono XII, yang bukan merupakan anak tertua, begitu pula Pakubuwono X.

Diketahui, kakak Pakubuwono XIV Hamangkunegoro yang merupakan putra tertua Pakubuwono XIII, KGPH Hangabehi, dinobatkan menjadi Pakubuwono XIV oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo, Kamis (13/11/2025).

"Dari dulu, pasti ada cocok dan tidak cocok. Pasti ada tandingan-tandingan (Raja Keraton Solo). Apalagi dia (KGPH Hangabehi) merasa lebih tua."

"Tapi, lebih tua bukan berarti harus jadi raja. Contohnya, bapak saya (Pakubuwono XII) bukan yang tertua, anak bontot. Pakubuwono X juga, bukan (anak) yang tertua," jelas KGPH Benowo setelah Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV, Sabtu (15/11/2025), dikutip dari TribunSolo.com.

Ia lantas menyinggung keberanian Pakubuwono XIV Hamangkunegoro berikrar di atas Watu Gilang.

Watu Gilang adalah batu peninggalan Majapahit yang secara turun-temurun menjadi tempat ikrar Raja Keraton Solo.

Ia pun mempersilakan KGPH Hangabehi untuk melakukan hal serupa, jika memang ingin menjadi penerus taktha.

Meski demikian, KGPH Benowo memperingatkan, bersumpah di atas Watu Gilang sebagai Raja Keraton Solo punya risiko tinggi, bahkan nyawa menjadi taruhan.

"Kemarin, Sinuhun yang ini (Gusti Purbaya) sudah mengikrarkan diri menjadi pengganti Pakubuwono XIII. Di sini di Watu Gilang, (batu) itu dibawa dari Majapahit."

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved