Selasa, 25 November 2025

Sukses dengan UMKM, Desa BRILiaN Banyuanyar Lebarkan Sayap, Kuatkan Branding Lewat Kesenian Tari

Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, sukses meraih predikat Desa BRILiaN Terbaik 2024.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Bobby Wiratama
Dok. Desa Banyuanyar
DESA BRILIAN - Kolase berbagai produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan kegiatan seni tari di Desa Wisata Edukasi Kampung Susu dan Kopi (Kampus Kopi), Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah. Desa Banyuanyar akan menggelar acara bertajuk Banyuanyar Menari Farm Innovation Movement 2025, pada Minggu (14/12/2025) untuk kuatkan branding desa lewat kesenian tari. 

Total terdapat ribuan desa di seluruh Indonesia yang mendaftar. Akhirnya Desa Banyuanyar masuk 15 besar Desa BRILiaN 2024 untuk mendapatkan apresiasi berupa dana Corporate Social Responsibility (CSR).

"CSR dimanfaatkan membangun fasilitas penunjang desa wisata," ungkapnya.

Komarudin juga memaknai Desa BRILiaN bukan hanya sekedar ajang pembuktian siapa yang terbaik.

"Program ini juga untuk berlomba-lomba dalam kebaikan menggali potensi terbaik masing-masing desa," tegasnya.

Tidak lupa Komarudin mengapresiasi peran BRI dalam mengembangkan Desa Wisata Kampus Kopi.

Sektor UMKM yang jadi fokus utama mendapat perhatian dengan diberi pendampingan digitalisasi produk hingga hilirisasi sistem keuangan digital melalui pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) agar naik kelas.

Baca juga: Rumah BUMN Solo Dorong UMKM Punya Website, Omzet Meroket di Era Digital

Lebarkan Sayap, Kuatkan Branding Lewat Kesenian Tari

DESA BRILIAN - Poster acara Banyuanyar Menari Farm Innovation Movement 2025 yang akan digelar pada Minggu (14/12/2025) mendatang.
DESA BRILIAN - Poster acara Banyuanyar Menari Farm Innovation Movement 2025 yang akan digelar pada Minggu (14/12/2025) mendatang di Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. (Dok. Desa Banyuanyar)

Setelah sukses lewat UMKM, Desa Banyuanyar kini bersiap melebarkan sayap menguatkan branding desa melalui kesenian, khususnya tari.

Kesenian dinilai dapat menghadirkan identitas desa yang lebih menarik kepada para wisatawan.

"Kami sadar kekuatan seni yang khas menjadi titik awal upaya menghadirkan wajah baru desa wisata," tutur Komarudin.

Hal ini tentu didukung dengan hadirnya dua tari orisinil yang lahir dari rahim masyarakat Desa Banyuanyar, yakni Tari Bregodo Lembu dan Tari Kopi Barendo.

Tarian tersebut merupakan manifestasi aktivitas di area perkebunan kopi dan peternakan sapi.

"Tari Bregodo Lembu Banyuanyar terinspirasi dari keseharian para peternak sapi perah. Gerakan tarinya mengekspresikan ketekunan, kedisiplinan, serta kerja sama yang selama ini menjadi kekuatan para peternak."

"Tari kedua adalah tari Kopi Barendo, menggambarkan semangat para pemetik kopi di Banyuanyar. Gerakannya terinspirasi dari aktivitas panen kopi, mengalir dinamis, dan menggambarkan kebersamaan masyarakat," urai Komarudin.

Kedua tarian ini bakal dibawakan secara kolosal oleh 200 siswa sekolah dalam gelaran Banyuanyar Menari Farm Innovation Movement 2025, pada Minggu (14/12/2025).

Acara ini merupakan bagian dari Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) 2025, yang diinisiasi Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).

Baca juga: UMKM Solo Melek Asuransi Mikro, Lindungi Usaha dari Hal Tak Terduga dengan BRINS

Halaman 2/3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved