Sentra Fauna & Kuliner Lenteng Agung: Destinasi Baru Wisata Satwa Edukatif Berbasis UMKM Kekinian
Menyadari besarnya peran UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemprov DKI Jakarta menghadirkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung.
TRIBUNNEWS.COM - Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Pada Juli 2025, tercatat 65,5 juta UMKM beroperasi di Indonesia dan menyerap 119 juta tenaga kerja, dengan kontribusi 61,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Menyadari besarnya peran UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menghadirkan kawasan usaha yang modern, tertib, dan ramah lingkungan. Salah satu yang terbaru adalah Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung di Jakarta Selatan. Kawasan ekonomi baru ini dirancang menjadi ikon kota, ruang usaha yang representatif, sekaligus destinasi kuliner dan edukasi fauna bagi warga.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, menegaskan pembangunan sentra ini merupakan bentuk komitmen Pemprov dalam menyediakan fasilitas usaha yang lebih tertata dan berdaya saing tinggi bagi pelaku UMKM.
“Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung kami hadirkan sebagai ruang usaha baru yang lebih modern dan nyaman. Di sini, para pelaku usaha—termasuk yang selama ini berjualan di kawasan Barito dan telah terdaftar dalam Jakpreneur—akan mendapatkan tempat yang lebih layak dan kesempatan lebih besar untuk berkembang,” ujar Ratu di Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2025.
Pembangunan kawasan ini juga sejalan dengan rencana revitalisasi Taman Bendera Pusaka, yang akan menggabungkan Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser sebagai ruang hijau bersejarah di Jakarta Selatan. Para pedagang dari Barito nantinya akan bergabung dalam ekosistem baru Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung sehingga aktivitas ekonomi terus berlanjut di tempat yang lebih tertata dan representatif.
Sentra ini memiliki 125 kios dengan berbagai fungsi: 22 kios kuliner di Zona A, amphitheater berkapasitas 70 kursi di Zona B, 74 kios burung dan pakan hewan di Zona C dan D, serta 29 kios parcel dan kuliner tambahan di Zona E. Kawasan ini juga dilengkapi area pertunjukan seni dan budaya, lahan parkir yang luas, toilet, musala, serta desain ramah lingkungan dan ramah keluarga dengan sirkulasi udara dan sanitasi yang baik.
Akses ke sentra pun sangat mudah, dekat dengan Stasiun Commuter Line Lenteng Agung, layanan Transjakarta (4B Manggarai–UI dan D21 Lebak Bulus–UI), serta Jak Lingko 44 (Andara–Lenteng Agung).
Lebih dari sekadar tempat berdagang, Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung disiapkan sebagai ruang interaksi warga, pusat edukasi fauna, sekaligus wadah kegiatan seni, budaya, dan komunitas. Kawasan ini menjadi ruang publik baru yang mempertemukan ekonomi rakyat, kreativitas, dan rekreasi keluarga dalam satu lokasi.
“Kami ingin para pedagang tidak hanya mendapat tempat baru, tetapi juga bisa naik kelas. Dengan dukungan fasilitas, pelatihan, dan promosi melalui program Jakpreneur, kami berharap mereka dapat berkembang lebih besar dan menjadi bagian dari wajah baru Jakarta,” tambah Ratu.
Pembangunan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung mencerminkan semangat Jakarta Baru—kota yang modern, tertib, manusiawi, dan berpihak pada pelaku usaha lokal.
“Kami ingin sentra ini bukan sekadar tempat berdagang, tetapi juga destinasi baru bagi warga Jakarta untuk berbelanja, berekreasi, dan menikmati suasana kota yang lebih hijau dan tertata,” tutup Ratu.
Antusiasme Pedagang JS 96 Sambut Tempat Usaha Lebih Layak
Proses penataan pedagang hewan dan kuliner eks Pasar Barito ke Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung berjalan dengan lancar. Pada 17 Oktober 2025 lalu, kelompok pedagang UMKM JS 96 eks Pasar Barito melihat langsung lokasi sentra untuk melihat fasilitas sekaligus memilih nomor kios yang akan mereka tempati.
Selama pemilihan kios berlangsung, suasana hangat dan penuh antusiasme benar-benar terasa. Momen ini menjadi langkah awal menuju perkembangan UMKM yang lebih baik.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, menyampaikan apresiasi kepada para pedagang yang terlibat aktif mengikuti proses penataan.
“Kami sangat gembira menyaksikan semangat para pedagang JS 96 hari ini. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa UMKM Jakarta siap naik kelas dan beradaptasi dengan fasilitas yang lebih modern. Semangat ini adalah inspirasi bagi pedagang lain untuk ikut melangkah maju bersama,” ujar Ratu, di Jakarta.
Baca juga: Akses Pendidikan Dipermudah: Pemprov DKI Tebus Ijazah Siswa yang Tertahan
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
| Adian Napitupulu Tegaskan Thrifting Bukan Ancaman Utama bagi UMKM Nasional |
|
|---|
| Jakarta Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Contract Farming dan Optimalisasi Lahan Sawah |
|
|---|
| Pertamina Berdayakan Komunitas dan UMKM di Malang Jatim Lewat Acara Ini |
|
|---|
| Pemerintah Beri Apresiasi Shopee Perluas Akses Pelatihan UMKM Online ke 514 Kota dan Kabupaten |
|
|---|
| Pemerintah Sahkan Skema KUR Berbasis KI, Indonesia Masuk Daftar 15 Negara Pionir |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.