Selasa, 2 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Mahfud MD Sebut Pemerintah Belum Sentuh Masalah Inti yang Memicu Ketidakpuasan Publik

Menurut Mahfud, masalah substansial justru belum disentuh, yakni kebijakan dan pola komunikasi yang memicu ketidakpuasan publik.

|
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
KOMPAS.com/Fristin Intan Sulistyowati
BRIMOB TABRAK OJOL - Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD menilai personel Brimob yang menabrak dan melindas driver ojek online pada Kamis (28/8/2025) malam sedang dalam kondisi panik dan terjepit. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengingatkan bahwa situasi sosial-politik di Indonesia belum sepenuhnya tenang, meski demonstrasi skala besar sudah mereda. 

Menurutnya, langkah pemerintah sejauh ini masih bersifat sementara dan belum menyentuh akar persoalan.

“Tapi saya katakan itu baru tahap langkah 1 karena tentu masih mencekam api dalam sekam bisa suatu saat timbul, kalau tidak ada perubahan pola," ujar Mahfud dikutip dari kanal YouTube Mahfud MD Official, Selasa (2/9/2025). 

Ia menilai pemerintah memang sudah menindak tegas kekerasan yang terjadi saat aksi massa, baik dari masyarakat maupun aparat. 

Baca juga: Mahfud MD Buka Suara Soal Insiden Rantis Brimob Lindas Driver Ojol: Mereka Panik dan Terjepit

Namun, menurutnya, masalah substansial justru belum disentuh, yakni kebijakan dan pola komunikasi yang memicu ketidakpuasan publik.

Mahfud menegaskan, keresahan masyarakat tidak lahir dari hal-hal seperti aksi menyanyi di DPR atau polemik tunjangan semata, melainkan dari akumulasi persoalan yang sudah lama tak terselesaikan.

“Masalah utamanya yang belum itu, yaitu menjawab dengan kebijakan dan perubahan langkah-langkah pemerintah terhadap masalah-masalah yang menjadi penyebab terhadap terjadinya peristiwa demo yang sangat mengerikan itu, masif dan mengerikan itu,” jelasnya.

Dalam pandangan Mahfud, ada dua sektor utama yang menjadi sorotan publik: ekonomi dan hukum.

Di bidang ekonomi, ia menyoroti kesenjangan antara klaim pemerintah dengan realitas di lapangan. 

Meski dikatakan ekonomi membaik, faktanya angka PHK dan pengangguran tetap tinggi. 

Pajak dinilai mencekik, harga beras terus melambung meski pemerintah menyebut cadangan cukup.

Sementara di bidang hukum, Mahfud menilai masih banyak kasus yang menimbulkan tanda tanya. 

Ia menyinggung soal eksekusi putusan pengadilan yang tertunda, politisasi hukum, hingga tindak pidana pencucian uang yang belum tuntas diusut. 

Baginya, ketidakjelasan penegakan hukum justru melukai kepercayaan publik.

Mahfud juga menilai pola komunikasi pemerintah perlu diperbaiki.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan