Senin, 27 Oktober 2025

Pernah Dihantui Perasaan Bersalah Saat Libur? Psikolog Beri Penjelasan

Libur sejatinya untuk istirahat. Namun, sebagian orang justru merasa bersalah ketika memiliki waktu luang atau tidak melakukan apa-apa. 

|
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Gemini AI/Tribunnews
ILUSTRASI LIBURAN - Gambar dibuat di Gemini AI, Rabu (17/9/2025). Prompt Gemini AI untuk edit foto seperti liburan di luar negeri seperti ke Jepang, Mesir, Hawaii, New York, Italia, dll. Pengguna cukup copas prompt. 

Menurutnya banyak orang tanpa sadar memelihara narasi negatif seperti “aku malas”, “manajemen waktuku buruk”, atau “aku enggak berguna”.

Padahal, kata Rahne, itu adalah bentuk adiksi mental yang membuat energi seseorang terkuras. 

“Kita tuh punya adiksi sama judge diri sendiri. Kayak, emang gue ini emang manajemennya jelek deh. Narasinya buruk terus soal diri sendiri,” jelasnya.

Sebaliknya, Rahne mendorong agar setiap orang berlatih untuk memberi afirmasi positif dan menghargai proses dirinya. 

“Ngajak ngobrol itu adalah upaya kita untuk mengajak kembali kesadaran kita. Oh, kitanya berharga. Kita punya pekerjaan yang sangat luar biasa,” katanya.

Terakhir Rahne berpesan untuk memberi waktu bagi diri sendiri untuk beristirahat bukan bentuk kemalasan, melainkan tanda bahwa kita sedang menjaga kewarasan.

Rasa bersalah karena libur hanya akan hilang jika seseorang berani mengakui bahwa tubuh dan pikiran juga butuh ruang untuk diam.

 

(Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved