Liga Inggris
Tottenham vs Chelsea, Spurs Mengusir Hantu di Kandang Sendiri
Derby London Utara, Tottenham Hotspur kontra Chelsea kali ini bukan sekadar memperebutkan tiga poin. Pekan ke-10 Premier League
Supercomputer Opta pun, yang selalu dingin dan logis, mencerminkan dominasi historis ini. Hasil simulasi menempatkan Chelsea lebih dijagokan dengan persentase kemenangan 38,9 persen berbanding 35,1% untuk Spurs.
Ini adalah pengingat bahwa, meskipun Spurs berada di posisi klasemen yang lebih tinggi, mereka tetap menghadapi keraguan dari data dan sejarah.
Jika Spurs ingin mematahkan prediksi dan rekor buruk ini, mereka mungkin harus memanfaatkan senjata tersembunyi yang mulai diasah Frank: bola mati. Frank dikenal dengan keahliannya memanfaatkan "dead ball situations", dan kini timnya di Spurs mulai menunjukkan taji itu.
Tottenham telah mencetak lima gol dari sepak pojok musim ini, hanya kalah dari Arsenal dan Chelsea sendiri.
Selain itu, lima gol heading mereka merupakan persentase tertinggi (29,4?ri total gol) yang dicapai Spurs sejak musim 1998-99. Laga ini menjadi ujian apakah Frank dapat mentransformasi Spurs dari tim yang hanya mengandalkan open play menjadi tim yang juga mematikan dalam skema.
Keunggulan ini akan ditopang oleh pemain kunci seperti Micky van de Ven. Bek asal Belanda ini, yang akan menjalani penampilan Premier League ke-50, telah menjadi tulang punggung pertahanan dan bahkan menjadi pahlawan heading pekan lalu.
Sejak Van de Ven bergabung, Spurs rata-rata meraih 1,7 poin per pertandingan saat ia bermain, dibandingkan hanya 1,1 poin saat ia absen—sebuah statistik yang tak bisa diabaikan.
Sedang bagi Chelsea, ini adalah ujian kedewasaan. Mereka menderita lebih banyak kekalahan dalam lima laga terakhir Premier League (tiga) daripada 16 laga sebelumnya.
Dengan Enzo Maresca yang secara terbuka menyebut kartu merah Liam Delap sebagai "bodoh dan memalukan," disiplin dan fokus pemain muda Chelsea menjadi sorotan utama.
Maresca akan mengandalkan Joao Pedro di lini serang, yang memikul harapan mencetak gol karena suspensi Delap dan cedera Cole Palmer. Pedro sendiri merupakan bagian dari tren menarik di Chelsea, di mana 101 gol terakhir mereka (tidak termasuk gol bunuh diri) dicetak oleh pemain di bawah usia 30 tahun.
Bisa disimpulkan, duel ini jadi kesempatan bagi Thomas Frank mengusir hantu di kandang sendiri. Modalnya adalah rekor tandang gemilang selama ini.
Jika misi tersebut gagal, Spurs berisiko kehilangan momentum perebutan tempat kedua. Dan itu juga artinya mereka menyerahkan lagi kendali kepada "bayangan biru" Chelsea yang tak terpisahkan dari sejarah di Stadion Tottenham.
Tottenham vs Chelsea
Usir Hantu Kandang Sendiri
Derby London: Kembalikan Marwah Stadion Tottenham
- Tottenham cari kemenangan pertama kandang sejak awal musim EPL
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.