Tribunners / Citizen Journalism
Dosen UIN Surakarta Ciptakan Aplikasi AI SANTUN untuk Deteksi Ujaran Kebencian
Dosen Program Studi Sastra Inggris UIN Raden Mas Said Surakarta menciptakan Aplikasi SANTUN untuk deteksi narasi intoleran dan ujaran kebencian.
TRIBUNNEWS.COM - Dosen Program Studi Sastra Inggris UIN Raden Mas Said Surakarta menggelar Sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Rancang Bangun Aplikasi SANTUN Berbasis AI untuk Deteksi Narasi Intoleran dan Ujaran Kebencian, Senin (10/11/2025).
Kegiatan ini yang dipimpin oleh Arkin Haris ini adalah upaya dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan yang beretika dan berpihak pada nilai-nilai moderasi beragama.
Arkin Haris yang merupakan dosen sekaligus ketua peneliti bidang linguistik serta Shabrina Ad Adzhani, anggota peneliti dan dosen di bidang sastra Inggris menjadi inisiator utama pengembangan Aplikasi SANTUN (Sistem Analisis Tuturan Negatif).
FGD ini dihadiri oleh praktisi lintas bidang, mulai dari pengembang teknologi AI, ahli bahasa, MUI, Lembaga Bantuan Hukum dan HAM, redaktur media, humas serta melibatkan perwakilan dari dosen, organisasi mahasiswa, dan pengelola media sosial.
Dalam paparannya, Arkin menjelaskan, Aplikasi SANTUN dirancang sebagai sistem berbasis Natural Language Processing (NLP) yang mampu mengenali dan mengklasifikasi narasi intoleran maupun ujaran kebencian secara otomatis.
Sistem ini akan menganalisis ujaran ofensif berdasarkan makna semantik, semiotik, cyberpragmatik, serta pelanggaran pilar moderasi beragama, aitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi lokal.
Lebih lanjut, tim peneliti melatih model AI GPT-5 dengan instruksi linguistik dan data hasil analisis wacana untuk mengenali berbagai bentuk ujaran yang mengandung unsur intoleransi atau kebencian secara kontekstual.
Proses ini melibatkan penyusunan prompt engineering dan linguistic annotation.
Setelah tahap pelatihan dan validasi, sistem ini kemudian didesain dalam bentuk prototipe web-app dengan domain https://www.santun.net sebagai platform interaktif untuk mendeteksi, menganalisis, dan memberikan rekomendasi penyusunan ujaran yang lebih santun.
"Kami ingin menghadirkan teknologi yang tidak hanya cerdas secara linguistik, tetapi juga santun secara etis dan sosial."
"Aplikasi ini diharapkan menjadi kontribusi nyata akademisi dalam membangun ruang digital yang damai, inklusif, dan beradab," ujar Arkin.
Baca juga: RMB UIN Raden Mas Said Gelar Forum Reflektif Peringati Hari Santri Nasional 2025
FGD ini menjadi forum penting untuk mengumpulkan masukan teknis dan etis dari para pakar sebelum aplikasi dikembangkan ke tahap implementasi.
Diskusi berlangsung dinamis, membahas aspek desain antarmuka, basis data ujaran, aspek hukum, hingga integrasi algoritma AI dengan prinsip moderasi beragama sebagaimana diatur dalam SE Kementerian Agama No. 09 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi langkah awal bagi kolaborasi riset interdisipliner di UIN Raden Mas Said Surakarta dalam bidang AI for Social Good, khususnya dalam konteks kebijakan bahasa, etika digital, dan penguatan nilai-nilai toleransi di ranah online. (*)
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
| Cara Daftar Umrah Mandiri 2025 di Aplikasi Nusuk Arab Saudi |
|
|---|
| JAKI Luncurkan Fitur Baru, Gubernur Pramono: Laporan Warga Lebih Cepat Direspons |
|
|---|
| HUT ke-6, by.U Traktir Pengguna Makan Gratis di 199 Warteg Kharisma Bahari |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Akui Sulit Verifikasi Laporan di Kanal Lapor Pak Purbaya, Pelapor Sulit Dihubungi |
|
|---|
| Maxim Soroti Dampak Kenaikan Tarif: Pesanan Anjlok, Driver dan Pengguna Sama-Sama Dirugikan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.