Rahasiakan Negara Asal Impor Beras, Budi Waseso Singgung soal Mafia Jaringan Internasional
Dirut Perum Bulog Budi Waseso atau karib disapa Buwas kembali menyebut soal mafia saat mengecek ketersediaan beras Bulog
Ia juga mengatakan bahwa Bulog sebenarnya tidak ragu untuk menyalurkan 100 persen beras selama itu dibutuhkan.
Maka dari itu, Buwas meminta masyarakat tak perlu khawatir akan stok beras.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia akan kedatangan 400 ribu ton beras pada akhir tahun ini. Jumlah tersebut merupakan kloter terakhir dari total 2 juta ton beras impor yang ditargetkan tahun ini.
Impor beras ini diperuntukkan khusus cadangan beras pemerintah (CBP). Nah, CBP sendiri bukan langsung digelontorkan begitu saja ke pasar, tetapi tujuannya untuk stabilisasi harga beras saat naik hingga stabilisasi stok saat menipis.
Diketahui, Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras sepanjang tahun ini.
Direktur Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, beras impor ini akan tiba pada akhir November atau awal Desember tahun ini dan tidak akan ada penambahan lagi.
Baca juga: Mulai Senin Besok, Pemerintah Bakal Salurkan Bantuan Beras 10 Kg
"Enggak lah (tidak tambah beras impor, red). Pokoknya itu sudah kuota kita yang harus kita selesaikan. Itu sudah cukup. Makanya sekarang kita harus segera menggelontorkan supaya tidak menumpuk di gudang," kata Buwas, sapaan akrabnya, kepada wartawan di Jakarta, dikutip pada Selasa (29/8/2023).
Ia mengatakan, mekanisme penyaluran beras impor sudah tidak lagi dilakukan dengan cara menumpuk di satu tempat, tapi langsung ke wilayah tujuan.
Baca juga: Beri Efek Jera, Hakim MA Diminta Perberat Hukuman untuk Mafia Tanah
"Jadi sekarang kita tidak tumpuk di satu tempat. Kalau dulu kan banyak di Jawa. Umpamanya di Jakarta dan di Jawa Timur. Sekarang enggak. Langsung dikirim ke daerah-daerah, bahkan di Papua pun kita langsung kirim dari Thailand," ujar Buwas.
Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, transfer cadangan beras pemerintah dari 2023 ke 2024 lebih dari satu juta ton.
"Jadi itu mau kita spend untuk stabilisasi akhir tahun dan awal tahun," kata Arief.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.