Program Makan Bergizi Gratis
Tamsil Linrung Sebut Program MBG Perkuat Ketahanan Pangan Lokal
Tamsil mengatakan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan strategi nasional yang berperan besar dalam memperkuat ketahanan pangan lokal.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung mengatakan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan strategi nasional yang berperan besar dalam memperkuat ketahanan pangan lokal.
Hal ini disampaikan Tamsil meninjau Dapur MBG di SPPG Pesantren Mandiri Makassar, belum lama ini.
Menurut Tamsil, program ini tidak hanya menyasar pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga menghidupkan ekonomi desa dan memberdayakan petani serta pelaku usaha mikro.
"MBG adalah langkah nyata mendorong pembangunan daerah yang inklusif, memenuhi kebutuhan gizi rakyat sekaligus membangun fondasi sosial yang tangguh di seluruh pelosok Indonesia," kata Tamsil dalam siaran persnya, Jumat (20/6/2025).
Dalam kunjungannya, Tamsil menyaksikan langsung proses kerja dapur MBG, mulai dari pengolahan bahan pangan lokal hingga distribusi makanan bergizi.
Dia menyoroti bagaimana program ini dirancang untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat secara aktif, termasuk petani lokal, UMKM, dan tenaga kerja dari komunitas sekitar.
"MBG tidak hanya menyuplai nutrisi, tetapi juga membangun fondasi sosial yang kuat. Menciptakan lapangan kerja dan menghidupkan sektor riil seperti pertanian dan usaha mikro yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Ini adalah katalis pembangunan ekonomi daerah yang sustainable, memperkuat kemandirian lokal," ujar Tamsil.
Tamsil menilai bahwa pendekatan padat karya yang digunakan dalam MBG menjadi kunci dalam memperkuat kedaulatan pangan di tingkat lokal.
Dengan memanfaatkan hasil tani dan sumber daya dari masyarakat setempat, program ini diyakini mampu menciptakan ekosistem pangan yang berkelanjutan.
“Sebagai wakil daerah, saya memandang program ini sangat relevan. Tidak hanya mengurangi beban hidup masyarakat, tetapi juga memperkuat basis ketahanan pangan lokal melalui dapur komunitas seperti ini,” ujar Tamsil.
Tamsil juga menekankan pentingnya pelibatan lembaga pendidikan seperti pesantren dalam pelaksanaan MBG.
Dia melihat pesantren sebagai simpul sosial yang memiliki kedekatan dengan masyarakat dan potensi untuk mendukung ketahanan pangan.
"Pesantren bukan hanya tempat belajar agama. Ia pusat keteladanan sosial. Ketika dapur MBG hadir di pesantren, maka kita sedang mengintegrasikan keimanan dengan kerja-kerja kerakyatan. Ini penting dalam memperkuat basis kredibilitas program pemerintah," imbuh Tamsil.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Program Makan Bergizi Gratis
Charles Honoris: Setengah Tahun MBG Masih Ada yang Keracunan, Cabut Izin SPPG Lalai |
---|
Layani Ribuan Santri, Menteri Agama Resmikan Dapur MBG Pertama di Bone Sulawesi Selatan |
---|
Taruna Ikrar Sebut Keracunan Menu MBG di Kupang KLB, BPOM Selidiki Penyebabnya |
---|
Buntut Puluhan Siswa SMA dan SMK NTT Keracunan, Dapur MBG Ditutup Sementara |
---|
Prabowo Tersentak Saat Tahu Ada Anak-Anak Belum Kebagian Program MBG |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.