Kamis, 4 September 2025

Bahlil Bakal Tetapkan LPG 3 Kg Satu Harga, Pengamat UGM: Lagi-Lagi Kebijakan Blunder

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi memberikan komentarnya terkait aturan LPG 3 Kg satu harga.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Febri Prasetyo
Kolase: Instagram.com/bahlillahadalia dan Dok. Pertamina
LPG SATU HARGA - (Kiri) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang bakal menetapkan aturan LPG 3 Kg satu harga dan (Kanan) Ilustrasi harga elpiji 3 kg bersubsidi. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, memberikan komentarnya terkait aturan LPG 3 Kg satu harga.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan sedang melakukan pembahasan soal LPG 3 kg satu harga. 

Menurut hemat Fahmy, kebijakan tersebut tidak tepat untuk diterapkan.

"Kebijakan Menteri ESDM  Bahlil Lahadalia lagi-lagi cenderung blunder," katanya kepada Tribunnews.com, Jumat (4/7/2025).

Bagi Fahmy, kebijakan satu harga LPG 3 kg juga tidak akan menjadikan subsidi tepat sasaran.

Aturan tersebut tidak menghalangi siapa pun untuk membeli LPG subsidi, bahkan orang kaya sekalipun.

Padahal LPG 3 kg hanya diperuntukan untuk orang tidak mampu sebagaimana tertulis di tabungnya "HANYA UNTUK MASYARAKAT MISKIN".

"Justru penerapan kebijakan satu harga LPG 3 Kg akan semakin membengkakan beban subsidi LPG 3 kg untuk membiayai selisih biaya transportasi antar daerah dan wilayah," tambah Fahmy.

Pria berkacamata ini kemudian membandingkan dengan kebijakan satu harga BBM di seluruh Indonesia.

Baca juga: Bahlil Lahadalia Minta Maaf dan Akui Kebijakan Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg Kurang Pas

Perlu diketahui, BBM seluruhnya didistribusikan oleh SPBU Pertamina sehingga harga BBM satu harga bisa dikontrol. 

Sementara itu, distribusi LPG 3 kg yang dilakukan oleh pangkalan dan agen tunggal juga melibatkan ribuan pengecer di sekitar lokasi konsumen.

Pengecer merupakan pengusaha akar rumput dan warung-warung kecil untuk mengais pendapatan dengan berjualan LPG 3 kg.

Tentunya mereka menaikkan harga jual demi menutup biaya transportasi dan sedikit keuntungan. 

Meskipun demikian, Fahmy memaklumi disparitas harga di pangkalan dan agen tunggal dengan harga pengecer sesungguhnya masih wajar. 

Bahkan, dapat diterima karena konsumen tidak mengeluarkan biaya transportasi dengan membeli LPG 3 kg di pengecer. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan