Jumat, 5 September 2025

Dirut KAI Tekankan Pentingnya Transformasi Berbasis Data di Tengah Banyaknya Disrupsi

KAI mencatat penurunan jumlah kecelakaan secara konsisten pada 2024 yang merupakan angka kecelakaan terendah dalam 10 tahun terakhir.

|
Istimewa
TRANSFORMASI DATA -- Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo di Jakarta, Kamis (17/7/2025). Didiek menekankan pentingnya transformasi berbasis data. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menekankan bahwa transformasi bukan hanya soal teknologi dan struktur, tetapi menyangkut pembentukan karakter adaptif.

"Transformasi membutuhkan keberanian mengambil keputusan strategis yang tidak selalu populer. Pemimpin harus hadir memberi arah, energi, dan harapan berbasis data dan nilai," ujar Didiek di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Disampaikan Didiek, saat jadi pembicara dalam sesi Inspirational Talk pada Rapat Kerja Tengah Tahun SKK Migas 2025 yang diselenggarakan di Gedung City Plaza Jakarta.

Baca juga: KAI Gandeng YPKBI untuk Perjalanan Pendidikan Kereta Kader Bangsa, Apa Itu?

Didiek membagikan pengalaman dalam memimpin transformasi KAI di tengah disrupsi, sekaligus memberi inspirasi kepada kurang lebih 170 peserta dan pimpinan dan manajemen SKK Migas yang hadir.

Kinerja KAI selama lima tahun terakhir menjadi cermin dari prinsip tersebut. 

Setelah sempat merugi Rp1,7 triliun akibat pandemi pada 2020, KAI berhasil melakukan pemulihan secara bertahap, mengurangi kerugian menjadi Rp435 miliar pada 2021 dan akhirnya membukukan laba bersih Rp2,2 triliun pada 2024.

Tak hanya membaik dari sisi keuangan, aset KAI juga tumbuh signifikan dari Rp52,2 triliun (2020) menjadi Rp97,1 triliun (2024), mencerminkan keberhasilan manajemen dalam mengembangkan nilai perusahaan.

Dalam aspek keselamatan, KAI mencatat penurunan jumlah kecelakaan secara konsisten dengan capaian terbaik pada 2024 yang merupakan angka kecelakaan terendah dalam 10 tahun terakhir.

Indeks Kepuasan Pelanggan KAI pada 2024 mencapai skor 4,50 memperlihatkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api.

Didiek memaparkan pendekatan manajemen krisis yang digunakan KAI sebagai respons terhadap pandemi melindungi keselamatan pelanggan dan karyawan.

Selain itu, menjaga likuiditas, menjalankan efisiensi dan penghematan anggaran, serta mengoptimalkan pendapatan logistik seperti angkutan batu bara dan pemanfaatan aset nonproduksi.

Transformasi di SKK Migas yang kini mengusung struktur organisasi berbasis value chain menjadi konteks yang relevan dalam diskusi, mengingat tantangan dan urgensi perubahan serupa juga tengah dihadapi oleh berbagai institusi strategis nasional.

Keberhasilan KAI, ucap Didiek, bukan semata soal pertumbuhan finansial, melainkan tentang bagaimana perusahaan negara hadir memberi dampak nyata.

"Termasuk membangun kepercayaan publik, dan mewujudkan visi untuk menggerakkan transportasi berkelanjutan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Transformasi adalah keniscayaan dan hanya dapat dicapai melalui kepemimpinan yang mempunya karakter kuat,” tutup Didiek.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan