Pertumbuhan Ekonomi
Kejanggalan Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12 Persen: Ada Telepon Langsung dari Istana ke Kantor BPS?
Dana Moneter Internasional (IMF), dalam laporan World Economic Outlook Update edisi Juli 2025, memproyeksikan ekonimi RI pada angka 4,8%.
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
"Angka yang melenceng jauh dari semua perkiraan bisa menjadi indikasi adanya upaya sistematis untuk merekayasa realita demi kepentingan politik sesaat, dengan mengorbankan kebenaran dan kredibilitas jangka panjang," paparnya.
Pemerintah Bantah Lakukan Pemolesan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah pemerintah memoles pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2025 menjadi lebih bagus.
Ketika ditemui di kantornya pada Selasa (5/8/2025) malam, Airlangga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II berkat konsumsi konsumen tumbuh tinggi sekitar 4,97 persen dan ini mewakili 54 persen dari pertumbuhan ekonomi.
"Kemudian investasi tumbuh 6,99 persen. Kemudian transaksi di eceran meningkat. Uang elektronik 6,26 persen. Kemudian marketplace tumbuh quarter to quarter 7,5 persen," kata Airlangga.
"Kemudian dari perjalanan akibat kita membuat kebijakan, baik itu pesawat, kereta api, maupun jalan tol, itu perjalanan wisatawan nusantara tumbuh 22,3 persen. Wisatawan mancanegara tumbuh 23,32 persen," ujarnya.
Lalu, ia mengatakan bahwa secara tahunan, jumlah lapangan pekerjaan yang tercipta dari Februari 2024 ke Februari 2025 itu mendekati 3,6 juta.
Airlangga kemudian ditanya oleh wartawan apakah ada upaya pemolesan atau memperbagus data pertumbuhan ekonomi ini.
Ia sempat diam dan tidak menjawab pertanyaan tersebut dan memilih masuk ke mobilnya.
Sebelum meninggalkan kantornya, Airlangga sempat membuka kaca mobil dia.
Wartawan terus bertanya apakah ada permainan atau tidak di balik angka pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025.
Airlangga hanya memandang keluar dan sempat memberi jempol dan melambaikan tangan kanannya.
Sesaat sebelum mobilnya pergi, Airlangga akhirnya bersuara. "Mana ada," katanya secara singkat.
Mobil dia pun pergi meninggalkan kantor Kemenko Perekonomian yang saat itu sedang diguyur hujan.
Penjelasan BPS
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.