Perguruan Tinggi Didorong Aktif Dukung Net Zero Emission 2060
Tak hanya di sektor pemerintahan dan industri, keberhasilan transisi energi juga menuntut kontribusi aktif dari perguruan tinggi.
“Sekarang adalah arahan Bapak Presiden Prabowo, kita harus membangun listrik energi baru terbarukan dari tenaga matahari. Ke depan, akan kita bangun kurang lebih sekitar 100 GW,” ujar Bahlil di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Karena tenaga surya hanya tersedia pada siang hari, baterai penyimpanan energi akan dikembangkan secara lokal untuk menjaga ketersediaan listrik.
Hal ini juga akan memperkuat ekosistem industri baterai dalam negeri dan membuka pasar baru di bidang EBT.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), turut menambahkan bahwa pemerintah tengah mengkaji pembangunan panel surya di 80.000 desa, masing-masing seluas 1 hingga 1,5 hektare.
“Artinya desa, kecamatan, kabupaten bisa punya energi yang mandiri,” ujar Zulhas dalam forum Green Energy Impact di Djakarta Theater, Kamis (24/7/2025).
Dana yang dibutuhkan untuk proyek ini diperkirakan mencapai US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.627 triliun. Meski biayanya besar, pemerintah optimistis bahwa investasi ini akan membebaskan Indonesia dari ketergantungan subsidi energi dalam empat tahun ke depan.
“Artinya kalau US$ 100 miliar itu sudah setara 4 tahun subsidi energi. Setelah itu, kita tidak perlu lagi subsidi,” tambahnya.
| RUU Perampasan Aset Dinilai Mendesak, Mahasiswa Tagih Komitmen Negara Lawan Korupsi |
|
|---|
| Pemerintah Resmikan Paket Proyek Energi Bersih Senilai Rp25 Triliun di 15 Provinsi, Ini Tantangannya |
|
|---|
| KNPI Usul Pendirian Perguruan Tinggi Rakyat yang Didukung Skema Beasiswa |
|
|---|
| Wujudkan 'Net Zero Emission' Ekosistem Karbon Biru Harus Diperkuat |
|
|---|
| Kemajuan Energi Terbarukan Tiongkok Tinggalkan Jejak Ekologis di Tibet |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.