Kamis, 9 Oktober 2025

AllianzGI: Pasar Keuangan Global Masih Dibayangi Ketidakpastian Geopolitik dan Stagflasi

Amerika Serikat menghadapi risiko stagflasi di mana inflasi berpotensi naik akibat tarif impor dan pertumbuhan ekonomi melemah. 

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
RISIKO STAGFLASI - Ketidakpastian geopolitik, fragmentasi kebijakan fiskal dan moneter, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia akan menjadi faktor dominan yang membentuk arah pasar di kuartal terakhir tahun ini. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Selain itu, utang pasar negara berkembang berpotensi mendapat keuntungan dari imbal hasil carry yang menarik serta pelemahan dolar AS, terutama pada obligasi lokal di negara-negara seperti Brasil, Afrika Selatan, dan Peru.

Di Amerika Serikat, instrumen TIPS atau Treasury Inflation-Protected Securities masih relevan sebagai proteksi terhadap risiko inflasi.

Selain itu, AllianzGI memperkirakan dolar AS akan melemah, dengan euro dan won Korea berpotensi menguat.

Pasar ekuitas negara yang sedang berkembang dapat diuntungkan oleh melemahnya dolar, peningkatan pendapatan perusahaan, kondisi underallocation dari para investor, dan momentum harga yang kuat. Emas tetap dianggap sebagai aset lindung nilai utama di tengah volatilitas pasar.

“Diversifikasi akan menjadi sangat penting, termasuk di semua rangkaian aset yang lebih luas. Seiring dengan makin banyaknya negara yang menerapkan kebijakan moneter dan fiskal yang berbeda satu sama lain, gambaran investasi global pun menjadi makin terfragmentasi."

"Imbal hasil bergerak dalam tingkat yang berbeda-beda secara global, yang menekankan perlunya portofolio obligasi yang terdiversifikasi,” jelas Tim CIO AllianzGI.

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved