Harga Beras Turun, 2 Bulan Berturut-turut Terjadi Deflasi, Dialami 23 Provinsi
BPS mencatat komoditas beras kembali mengalami deflasi memasuki Oktober 2025. Ini menjadi penyelamat stabilitas harga pangan nasional.
Di tingkat penggilingan, harga beras turun rata-rata 0,54 persen; dengan penurunan 0,71 persen pada beras premium dan 0,46 persen pada beras medium.
Di tingkat grosir, harga turun 0,18 persen, dan di tingkat eceran terjadi deflasi 0,27 persen.
Penurunan kompak dari hulu hingga hilir ini jarang terjadi pada periode-periode sebelumnya, karena pergerakan harga biasanya tidak seragam.
Kondisi ini menunjukkan bahwa stabilisasi pasokan, distribusi, dan kebijakan intervensi pemerintah sedang berada pada efektivitas optimal.
Jika dibandingkan dengan Oktober 2024, perbedaannya sangat terasa.
Pada tahun itu, harga beras di tingkat eceran masih berada di sekitar Rp14.643 per kilogram dengan inflasi tahunan mencapai 3,08 persen.
Harga grosir berada di kisaran Rp13.563 per kilogram dan harga penggilingan sekitar Rp12.724 per kilogram.
Dengan kondisi tersebut, pasar beras pada 2024 masih berada dalam tekanan.
Namun pada Oktober 2025, tren berubah total: harga turun di semua level secara bersamaan.
Selain beras, komoditas pangan lain seperti bawang merah, cabai rawit, dan tomat juga turut menekan inflasi.
Tetapi kontribusi beras tetap yang paling menentukan mengingat bobotnya yang besar dalam pengeluaran rumah tangga.
Tak heran bila deflasi beras dua bulan beruntun menjadi salah satu indikator paling penting dalam menjaga daya beli masyarakat.
Menanggapi kondisi ini, Menteri Pertanian yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja bersama lintas sektor.
"Tujuan kita menurunkan harga supaya masyarakat bahagia, dan itu sudah tercapai," ujarnya.
Dalam kapasitas ganda sebagai Mentan dan Kepala Bapanas, Amran memimpin langsung pembentukan tim pengawal harga yang terdiri dari Kementan, Bapanas, Bulog, serta aparat penegak hukum.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.