Harga Logam Mulia Melonjak, Emiten Pertambangan Emas ARCI Kantongi Keuntungan 71 Juta Dolar AS
Kuartal III 2025 ARCI mencatatkan total produksi emas sebesar 90.000 ons troi, naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten atau perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sektor pertambangan emas, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) membukukan laba bersih sebesar US$ 71 juta per kuartal III-2025.
Raihan ini berbalik dari rugi bersih US$ 4 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun faktor keuntungan ARCI imbas peningkatan produksi dan penjualan emas dari tambang utama di Sulawesi Utara.
Hingga akhir Kuartal III-2025, ARCI mencatatkan total produksi emas sebesar 90.000 ons troi (koz), atau meningkat 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 73.000 ons troi.
Baca juga: Harga Emas Picu Inflasi Oktober, Menko Airlangga: Efek Pembentukan Bullion Bank
Momentum tersebut juga diperkuat oleh tren kenaikan harga emas dunia sepanjang tahun yang berada pada level menguntungkan dan memberikan dorongan positif terhadap pendapatan serta margin usaha ARCI.
Investor Relation Archi Indonesia, Fredric mengatakan, pencapaian pada 2025 merupakan hasil kerja keras seluruh tim di ARCI selama tiga tahun terakhir dalam melakukan perbaikan berkelanjutan.
"Salah satunya melalui program underground mining yang sedang kami kembangkan tahun ini,” ujarnya dikutip dari Kontan, Selasa (4/11/2025).
Tak berhenti di sektor emas, ARCI juga berpartisipasi aktif dalam pengembangan energi panas bumi melalui PT Toka Tindung Geothermal (TTG), perusahaan patungan antara ARCI dan Ormat Geothermal Indonesia.
Proyek ini telah mengantongi Izin Panas Bumi dan ditetapkan pemerintah sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga menandai langkah penting ARCI dalam diversifikasi portofolio energi hijau.
Saat ini, TTG menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan kapasitas terpasang sebesar 40 Megawatt (MW) di wilayah Toka Tindung, Sulawesi Utara.
Dalam tahap pengembangannya, proyek ini turut didukung oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melalui program Geothermal Resource Risk Mitigation (GREM) yang bekerja sama dengan World Bank.
ARCI pun mengapresiasi langkah kolaboratif antara Ormat dan SMI dalam mendorong pembiayaan berbasis mitigasi risiko tersebut.
Sinergi ini menjadi katalis penting bagi percepatan kegiatan eksplorasi dan penguatan infrastruktur energi bersih di wilayah Toka Tindung, sekaligus mencerminkan semangat bersama untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.
Sebagaimana disampaikan pada kesempatan sebelumnya, Fredric menyebut bahwa Manajemen ARCI telah berkomitmen untuk menargetkan produksi emas perusahaan sebesar 25 persen, meningkatkan gold grade dan gold recovery, serta mengembangkan proyek underground dan fokus pada eksplorasi.
																	
					Sumber: Kontan					
							
					| Harga Emas Antam Hari Ini, 3 November 2025: Turun Lagi, Jadi Rp2.278.000 per Gram | 
				      										 
												      	 |  
						 
				    
|---|
| Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025: Galeri24 Rp 2.396.000 per Gram, UBS Rp 2.398.000 per Gram | 
				      										 
												      	 |  
						 
				    
|---|
| Kamar Mandi Gedung Putih Diubah Bak Istana Emas, Trump Buat Publik Geleng Kepala | 
				      										 
												      	 |  
						 
				    
|---|
| Harga Emas Antam Hari Ini, 2 November 2025: Stagnan di Level Rp2.290.000 per Gram | 
				      										 
												      	 |  
						 
				    
|---|
| Beniyanto Tamoreka Dorong Pemerintah Susun Roadmap Implementasi Wilayah Pertambangan Rakyat | 
				      										 
												      	 |  
						 
				    
|---|
							
							
							
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
    
                        
    
                        
    
                        
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.