BPS: Pelemahan Konsumsi Bukan karena Daya Beli Turun, Tapi Siklus Musiman
Pelemahan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2025 bukan disebabkan penurunan daya beli masyarakat, tapi dipengaruhi pola musiman (seasonal).
Ringkasan Berita:
- Pelemahan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2025 bukan disebabkan penurunan daya beli masyarakat, tapi dipengaruhi pola musiman.
- Di kuartal II ada libur keagamaan yang panjang sehingga membuat belanja masyarakat naik.
- BPS mengklaim, indikator konsumsi rumah tangga tetap menunjukkan kondisi solid.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan, pelemahan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2025 bukan disebabkan penurunan daya beli masyarakat, tapi dipengaruhi pola musiman (seasonal).
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Amalia Adininggar saat dipanggil Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
“Konsumsi rumah tangga itu salah satunya dipengaruhi siklus musiman. Di kuartal II ada libur keagamaan yang panjang sehingga membuat spending meningkat. Di kuartal III siklusnya berbeda,” ujar Amalia.
Ia menekankan, indikator konsumsi rumah tangga tetap menunjukkan kondisi yang solid, meskipun secara kuartalan terlihat melemah tipis dibandingkan periode sebelumnya.
“Jadi konsumsi tidak mencerminkan penurunan daya beli, karena musimnya berbeda. Di kuartal II itu banyak libur panjang seperti Idulfitri dan Iduladha yang mendorong belanja dan perjalanan,” kata dia.
Dalam rilisnya, BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 di angka 5,04 persen. Kontribusi pertumbuhan masih ditopang oleh ekspor yang tumbuh di atas 9 persen.
Baca juga: Sulawesi Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi RI di Kuartal III 2025
Selain itu, pengeluaran konsumsi pemerintah yang kembali positif di angka 5,49% setelah triwulan sebelumnya mencatat kontraksi -1,38 persen.
Dari sisi produksi, industri pengolahan menjadi sektor utama pendorong pertumbuhan dengan laju 5,54 persen.
| Terendah di Banten, Kota Tangerang Jaga Stabilitas Ekonomi dengan Capaian Inflasi 2,54 Persen |
|
|---|
| BPS: Program Makan Bergizi Gratis Dorong Kenaikan Harga Telur dan Ayam Ras |
|
|---|
| BPS: Inflasi Oktober 2025 Tembus 0,28 Persen Tertinggi Sejak 2021 |
|
|---|
| 2.000 Warga Serbu Bareskrim Polri, 10 Ton Beras Ludes dalam 2 Jam |
|
|---|
| Daftar 10 Provinsi dengan Kondisi Inflasi Tertinggi per September 2025, Gubernur Disorot |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.