Diberi Prabowo Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL Baru, KAI Bakal Realisasikan Secepatnya
KAI mengajukan Rp 4,8 triliun untuk pengadaan 30 rangkaian KRL baru, tetapi Prabowo, ditingkatkan menjadi Rp 5 triliun.
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan merealisasikan secepatnya pengadaan rangkaian 30 KRL baru usai diberi lampu hijau oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, KAI mengajukan Rp 4,8 triliun untuk pengadaan 30 rangkaian KRL baru. Namun, oleh Prabowo, ditingkatkan menjadi Rp 5 triliun.
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyampaikan bahwa rencana penambahan 30 rangkaian baru ini merupakan program tambahan di luar alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah diterima sebelumnya.
Baca juga: KAI Tak Sanggup Tanggung Utang Whoosh, Agus Pambagio Minta Pemerintah Bertindak
"Kami akan mempersiapkan seluruh kebutuhan teknis agar rencana ini dapat terealisasi secepatnya,” kata Bobby dalam keterangan tertulis, Kamis (6/11/2025).
"Fokus kami adalah memastikan perjalanan yang selamat, tepat waktu, dan nyaman bagi pelanggan," sambungnya.
Pengadaan 30 rangkaian KRL baru ini berjalan beriringan dengan investasi yang telah dilakukan KAI melalui KAI Commuter, termasuk pengadaan sarana baru dari CRRC dan INKA.
Sebagai informasi, Penyertaan Modal Negara (PMN) yang dialokasikan kepada KAI untuk proyek pengadaan sarana KRL mencapai total Rp 5,3 triliun.
Dukungan tersebut diberikan secara bertahap dalam periode 2024 hingga 2026 dan disalurkan melalui KAI Commuter untuk mendukung percepatan investasi serta modernisasi layanan transportasi berbasis rel.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan bahwa progres investasi tersebut masih berjalan.
Hingga saat ini, KAI Commuter telah menerima 11 rangkaian KRL baru buatan CRRC (China Railway Rolling Stock Corporation).
11 rangkaian KRL itu telah lulus uji sertifikasi dari DJKA dan resmi beroperasi.
Selain itu, empat trainset buatan INKA juga telah tiba dan tengah menjalani proses sertifikasi oleh DJKA
Sertifikasi perlu dilakukan guna memastikan aspek keselamatan dan keandalan sarana sebelum dioperasikan.
"Kami menyiapkan langkah lanjutan, mulai dari kajian kebutuhan teknis, strategi pengadaan, hingga kesiapan operasi agar 30 rangkaian baru ini segera terealisasi,” ujar Anne.
Pertumbuhan Pelanggan KRL Jabodetabek
Berdasarkan proyeksi KAI, jumlah pelanggan KRL Jabodetabek akan meningkat dari 331,8 juta pada 2025 menjadi lebih dari 417 juta pada 2029.
Secara total, seluruh layanan KAI Commuter di Jabodetabek, KA Bandara, serta wilayah Bandung Raya, Yogyakarta, dan Surabaya diperkirakan naik dari 381,9 juta pelanggan pada 2025 menjadi sekitar 490 juta pada 2029.
Menurut Anne, penambahan sarana baru akan memperluas kapasitas angkut dan mengurangi kepadatan di jam sibuk.
Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan efisien.
"Dukungan Presiden memberi energi baru bagi KAI untuk mempercepat peningkatan kapasitas dan kualitas layanan," ujar Anne.
| Sebelum Kecelakaan, Saksi Tak Dengar Suara Palang Pintu Perlintasan KA di Prambanan |
|
|---|
| Anggota DPR RI Respons Positif Rencana Presiden Prabowo Bangun Jalur Kereta di Luar Jawa |
|
|---|
| Komisi V DPR: Penambahan Jumlah Gerbong KRL Strategis Kurangi Kepadatan Penumpang |
|
|---|
| KAI Tak Sanggup Tanggung Utang Whoosh, Agus Pambagio Minta Pemerintah Bertindak |
|
|---|
| Warga Ungkap Detik-detik KA Tabrak Mobil di Prambanan: Palang Perlintasan Telat Turun Gara-gara Truk |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.