Kemenperin Gandeng Mitra Global Perkuat Pemanfaatan AIoT untuk Tranformasi Industri 4.0
Kemenperin terus mempercepat transformasi industri 4.0 nasional dengan mendorong penerapan teknologi berbasis kecerdasan buatan
Ringkasan Berita:
- Penerapan AI memiliki peran strategis dalam mendorong efisiensi, produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional
- Pengembangan SDM Industri menjadi faktor kunci dalam keberhasilan transformasi digital
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mempercepat transformasi industri 4.0 nasional dengan mendorong penerapan teknologi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Internet of Things (IoT) atau AIoT.
Menurut data Global AI Index 2024 yang dirilis Tortoise Media, Indonesia menempati peringkat ke-49 dari 83 negara.
Posisi tersebut mencerminkan perlunya penguatan pada aspek infrastruktur digital, ekosistem AI, serta strategi pemerintah.
Oleh karenanya, kolaborasi lintas lembaga agar pengembangan AI di Indonesia dapat berjalan lebih sistematis dan berkelanjutan.
Baca juga: Rapat dengan DPR, Kemenperin Ungkap Kasus Radioaktif di Udang Didahului Temuan Kotak Sepatu Kets
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penerapan AI memiliki peran strategis dalam mendorong efisiensi, produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional.
"Pengembangan SDM Industri menjadi faktor kunci dalam keberhasilan transformasi digital. Kami optimis tenaga kerja industri Indonesia memiliki potensi untuk menguasai kompetensi digital dan teknologi masa depan," tutur Agus melalui keterangan resmi, Selasa (11/11/2025).
Sebagai langkah konkret, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Electrification AIoT Transformation 4.0 2025" di Gedung Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0), Jakarta, pada Selasa (5/11/2025).
Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kemenperin, Indonesia Robotics Association (IRA) dan perusahaan teknologi global asal Singapura, Arrow Electronics, Inc.
Baca juga: Kemenperin Dorong Kosmetik Lokal Tembus Pasar Global
Kepala BPSDMI Doddy Rahadi menilai kegiatan ini penting bagi akselerasi transformasi digital dan elektrifikasi industri nasional.
"Perkembangan robotics saat ini menjadi salah satu fokus utama bagi agenda Making Indonesia 4.0. Industri-industri ini membutuhkan ekosistem yang kuat, mulai dari kesiapan teknologi, rantai pasok, hingga kapasitas sumber daya manusia," ungkap Doddy.
Doddy menjelaskan, FGD ini bertujuan membangun pemahaman bersama tentang arah transformasi industri, khususnya dalam pemanfaatan teknologi AIoT, sistem otomasi, sensor dan rantai pasok semikonduktor.
"Selain itu, kegiatan ini juga merupakan upaya memastikan SDM Indonesia mampu menguasai teknologi masa depan, bukan hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai inovator dan pengembang," ucapnya.
Baca juga: Resmikan Gedung BPIPI, Kemenperin Perkuat Peran Strategis Tingkatkan Industri Alas Kaki Nasional
Kegiatan ini dihadiri hampir 100 peserta dari berbagai perusahaan dan lembaga yang bergerak di bidang robotics, semikonduktor dan kendaraan listrik (electric vehicle).
Forum tersebut menjadi ruang kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem industri cerdas yang adaptif terhadap perkembangan teknologi global.
Perkuat Ekosistem
| Menperin Sarankan PMI S&P Global Hanya Jadi Indikator Pendukung, IKI Disebut Lebih Akurat |
|
|---|
| Menperin Agus Gumiwang Siap Berantas Mafia Tekstil di Lingkungan Kemenperin |
|
|---|
| TelkomGroup Siap Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam Dukung Ekosistem AI |
|
|---|
| Telkom Dorong Sinergi Kampus dan Industri lewat Seminar AI Connect 2025 |
|
|---|
| Menaker Ajak Serikat Pekerja BUMN Siap Hadapi Disrupsi AI dan Transisi Industri Hijau |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.