Selasa, 18 November 2025

CEO redBus Prakash Sangam: Baru 50 persen Operator Bus di Indonesia Terkoneksi Secara Online

Kondisi di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain tempat redBus beroperasi, seperti Malaysia dan Vietnam.

Istimewa
TERKONEKSI INTERNET - CEO redBus Prakash Sangam saat dijumpai di Jakarta, Kamis (12/11/2025). Ia mengatakan, saat ini baru sekitar 50 persen operator bus di Indonesia yang telah terkoneksi secara online yang menunjukkan masih besarnya peluang digitalisasi di sektor transportasi darat di Indonesia. 

Ringkasan Berita:
  • redBus menegaskan komitmen investasinya di Indonesia untuk mempercepat digitalisasi operator bus.
  • CEO Prakash Sangam menyebut baru 50 persen operator yang terhubung online
  • redBus siap membantu melalui kemitraan teknologi dan software terjangkau, serta membuka peluang kolaborasi dengan pemerintah.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aplikasi pemesanan tiket bus online redBus akan memperkuat investasi di Indonesia dengan fokus pada percepatan digitalisasi operator bus lokal. 

Langkah ini diharapkan mampu mendorong efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan pengalaman pelanggan dalam layanan transportasi darat.

CEO redBus Prakash Sangam mengatakan, saat ini baru sekitar 50 persen operator bus di Indonesia yang telah terkoneksi secara online.

"Angka ini menunjukkan masih besarnya peluang digitalisasi di sektor transportasi darat di Indonesia," kata Prakash saat Media Gathering redBus Indonesia di Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025).

Baca juga: Cara Reservasi Tiket Bus Secara Online Lewat Aplikasi redBus

Belajar dari Malaysia dan Vietnam

Prakash menuturkan, kondisi di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain tempat redBus beroperasi, seperti Malaysia dan Vietnam, di mana hampir seluruh operator bus sudah terhubung secara digital.

Hal itu memudahkan pelanggan untuk mengakses jadwal, memilih kursi, hingga melakukan pembayaran tiket secara daring.

Melihat potensi besar di pasar Indonesia, redBus berencana menjembatani operator lokal agar bisa beralih ke platform digital.

Model kolaborasi yang ditawarkan pun beragam, mulai dari kemitraan penjualan tiket melalui aplikasi redBus hingga pengembangan aplikasi mandiri bagi operator, dengan dukungan sistem backend dari redBus.

“Untuk 50 persen pasar yang belum online, kami akan membantu mereka go online. Kami akan membangun software yang dikustomisasi dan memberikannya dengan harga yang terjangkau. Itu bentuk investasi yang kami siapkan,” kata Prakash.

Dukungan terhadap Ekosistem Transportasi Berkelanjutan

Lebih jauh, pria asal India ini menyebut redBus membuka peluang kerja sama strategis dengan pemerintah Indonesia untuk memperkuat ekosistem transportasi publik yang berkelanjutan dan terintegrasi.

“Saat ini kami belum memiliki komitmen apa pun, tetapi kami siap jika di masa depan dibutuhkan untuk bekerja sama dengan pemerintah,” ujarnya.

Menurut Prakash, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk membangun ekosistem transportasi yang inklusif dan efisien di era digital.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved