CEO redBus Prakash Sangam: Baru 50 persen Operator Bus di Indonesia Terkoneksi Secara Online
Kondisi di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain tempat redBus beroperasi, seperti Malaysia dan Vietnam.
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aplikasi pemesanan tiket bus online redBus akan memperkuat investasi di Indonesia dengan fokus pada percepatan digitalisasi operator bus lokal.
Langkah ini diharapkan mampu mendorong efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan pengalaman pelanggan dalam layanan transportasi darat.
CEO redBus Prakash Sangam mengatakan, saat ini baru sekitar 50 persen operator bus di Indonesia yang telah terkoneksi secara online.
"Angka ini menunjukkan masih besarnya peluang digitalisasi di sektor transportasi darat di Indonesia," kata Prakash saat Media Gathering redBus Indonesia di Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025).
Baca juga: Cara Reservasi Tiket Bus Secara Online Lewat Aplikasi redBus
Belajar dari Malaysia dan Vietnam
Prakash menuturkan, kondisi di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain tempat redBus beroperasi, seperti Malaysia dan Vietnam, di mana hampir seluruh operator bus sudah terhubung secara digital.
Hal itu memudahkan pelanggan untuk mengakses jadwal, memilih kursi, hingga melakukan pembayaran tiket secara daring.
Melihat potensi besar di pasar Indonesia, redBus berencana menjembatani operator lokal agar bisa beralih ke platform digital.
Model kolaborasi yang ditawarkan pun beragam, mulai dari kemitraan penjualan tiket melalui aplikasi redBus hingga pengembangan aplikasi mandiri bagi operator, dengan dukungan sistem backend dari redBus.
“Untuk 50 persen pasar yang belum online, kami akan membantu mereka go online. Kami akan membangun software yang dikustomisasi dan memberikannya dengan harga yang terjangkau. Itu bentuk investasi yang kami siapkan,” kata Prakash.
Dukungan terhadap Ekosistem Transportasi Berkelanjutan
Lebih jauh, pria asal India ini menyebut redBus membuka peluang kerja sama strategis dengan pemerintah Indonesia untuk memperkuat ekosistem transportasi publik yang berkelanjutan dan terintegrasi.
“Saat ini kami belum memiliki komitmen apa pun, tetapi kami siap jika di masa depan dibutuhkan untuk bekerja sama dengan pemerintah,” ujarnya.
Menurut Prakash, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk membangun ekosistem transportasi yang inklusif dan efisien di era digital.
| Sosok Pria yang Bunuh Penjaga Konter HP di Bandung, Mencuri demi Lunasi Utang Judol |
|
|---|
| Polemik Driver Taksi Online Wajib KTP Bali, Ini Kata Asosiasi Ojol hingga MTI |
|
|---|
| DPR: Indonesia Perlu Punya UU Transportasi Online agar Status Driver Jelas |
|
|---|
| Mayat Pria di Tol Jagorawi Sopir Taksi Online, Sempat Terima Order di Depok Sebelum Tewas |
|
|---|
| Pemuda Buleleng Lecehkan Bocah Usia 12 Tahun yang Dikenalnya di Aplikasi WhatsApp |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/TERKONEKSI-INTERNET-CEO-redBus-Prakash-Sangam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.