Selasa, 18 November 2025

Badan Gizi Nasional Luncurkan Call Center 127 untuk Kawal Program MBG

Badan Gizi Nasional (BGN) resmi merilis layanan Call Center Sahabat SAGI 127, kanal aduan dan konsultasi gizi yang siap beroperasi

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Lita Febriani/Tribunnews.com
CALL CENTER MBG - Peluncuran call center Sahabat SAGI 127 di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025). Didukung 127 operator, Sahabat SAGI akan melayani aduan hingga laporan terkait MBG. (Tribunnews.com/Lita Febriani). 
Ringkasan Berita:
  • Badan Gizi Nasional (BGN) resmi merilis layanan Call Center Sahabat SAGI 127
  • Call Center 127 merupakan instrumen penting untuk memastikan kualitas layanan gizi di lapangan tetap terjaga.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) resmi merilis layanan Call Center Sahabat SAGI 127, kanal aduan dan konsultasi gizi yang siap beroperasi sebagai pusat pelibatan publik dalam pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Peluncuran layanan ini menandai dimulainya pengawasan terpusat terhadap penyelenggaraan MBG di seluruh Indonesia.

Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, Call Center 127 merupakan instrumen penting untuk memastikan kualitas layanan gizi di lapangan tetap terjaga.

"Untuk mendukung kampanye ini maka kita membuka layanan Sahabat SAGI. SAGI itu adalah Sentra Aduan Gizi Interaktif, sehingga kita keluarkan nomor khusus Sahabat SAGI 127," tutur Dadan dalam peluncuran Sahabat SAGI 127 di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).

Kanal ini memungkinkan seluruh pihak, mulai dari siswa, orang tua, sekolah, penyedia katering hingga masyarakat umum untuk menyampaikan pertanyaan, masukan bahkan laporan terkait penyelenggaraan makanan bergizi.

"Jadi apa pun yang ditemukan di lapangan terkait apakah ada pertanyaan atau ada hal yang mau dilaporkan terkait menu, terkait limbah, terkait hal-hal yang kurang baik di lapangan, silakan hubungi Sahabat SAGI 127 dan kita layani di pusat dengan 127 operator," ungkap Dadan.

Peluncuran layanan pengaduan ini dilakukan bersamaan dengan kampanye besar "Makan Bergizi, Hak Anak Indonesia" , yang menjadi tema payung Program MBG.

Dadan menjelaskan, kampanye tersebut dibangun atas kebutuhan mendesak untuk memperkuat pemenuhan hak gizi anak di tengah pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.

Baca juga: Penampakan Dapur MBG di Bogor yang Diduga Sebabkan Puluhan Siswa Keracunan, Kini Tutup Sementara

"Ini penting sekali karena orang Indonesia masih tumbuh 6 orang per menit, 3 juta per tahun dan masih akan tumbuh sampai 324 juta di tahun 2045," ujarnya.

Ia menambahkan, sebagian besar anak lahir dari keluarga dengan rata-rata pendidikan sembilan tahun, sehingga tantangan pemahaman gizi menjadi signifikan.

Selain itu, keterbatasan daya beli juga membuat sebagian besar keluarga kesulitan menyediakan sumber protein yang memadai.

"Makanya tidak heran kalau 60 persen tidak punya akses terhadap menu dengan gizi seimbang. Sebanyak 60 persen ini jarang minum susu karena tidak mampu beli susu. Oleh sebab itu negara hadir untuk memberikan hak akses atas makan bergizi dengan menu seimbang," kata Dadan.

Hingga saat ini, BGN telah membentuk 15.267 SPPG yang melayani 44 juta anak, namun capaian tersebut baru mencakup sekitar setengah dari target nasional.

"Saya kira ini baru 53 persen, kita masih harus mengejar 47 persen lagi untuk bisa menerima haknya," ungkap Kepala BGN.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved