Minggu, 16 November 2025

Yordania Tawarkan Investasi Gas dan Tol Bernilai Miliaran Dolar ke Danantara

Raja Yordania Abdullah II menawarkan investasi gas senilai 1 miliar dolar AS dan investasi jalan tol bernilai 300 juta dolar AS kepada Danantara.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Choirul Arifin
Endrapta Pramudhiaz
BERNILAI MILIARAN DOLAR - CEO Danantaran Rosan Roeslani mengungkap tawaran investasi jalan tol dan gas dari Raja Yordania Abdullah II kepada Danantara saat bertemu di Jakarta. 
Ringkasan Berita:

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raja Yordania Abdullah II menawarkan investasi gas di Yordania senilai 1 miliar dolar AS dan investasi jalan tol bernilai 300 juta dolar AS kepada Danantara.

Tawaran tersebut disampaikan Raja Abdullah II dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto dan CEO Danantara Rosan Roeslani di Jakarta, Sabtu (15/11/2025). 

Pertemuan membahas peluang kerja sama ekonomi strategis antara Indonesia dan Kerajaan Yordania.

Rosan menjelaskan, Pemerintah Yordania secara khusus meminta penjelasan struktur Danantara sebagai sovereign wealth fund Indonesia. Raja Abdullah II disebut tertarik membentuk lembaga serupa di negaranya.

“Pemerintahan Kerajaan Jordan itu ingin mengetahui lebih banyak mengenai Danantara dan juga mengenai struktur Danantara. Karena mereka berkeinginan untuk membuat sovereign wealth fund juga di Jordan,” ujar Rosan.

Selain mempelajari tata kelola Danantara, Raja Yordania juga secara langsung menawarkan peluang investasi besar bagi Indonesia. Ada tiga proyek yang dibuka untuk Danantara.

Di antaranya, piipanisasi gas senilai sekitar 1 miliar dolar AS, proyek jalan tol senilai sekitar 300 juta dolar AS dan kerja sama di bidang logistik.

“Danantara juga diundang langsung oleh beliau untuk datang pada bulan Desember ini ke Jordan,” tambahnya.

Selain peluang baru tersebut, Rosan juga menegaskan bahwa Indonesia dan Yordania telah lebih dulu memiliki proyek kerja sama strategis di bidang fosfat. 

Baca juga: Momen Prabowo Antar Kepulangan Raja Yordania di Halim, Kasih Pelukan Sebelum Naik Pesawat

Dijelaskan Rosan, nilai investasi yang sudah berjalan mencapai 250 juta dolar AS dan disebut menghasilkan keuntungan sekitar 20 juta dolar AS bagi Indonesia. Kerja sama fosfat ini juga akan dikembangkan lebih besar ke depan.

Baca juga: Prabowo: “Saya Memiliki Ikatan Emosional dengan Yordania”

Rosan memastikan skema kerja sama yang ditawarkan bersifat business to business (B2B), bukan antarpemerintah, meskipun melibatkan kepala negara dalam penjajakan awal.

“Skemanya tetap B2B. Dan di Danatara itu kita ada return yang selalu kita targetkan, dan kelihatannya itu masuk dengan return dari investasi yang diinginkan,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved