Haji 2025
Konsumsi Jemaah Haji Indonesia 25,8 Juta Box, Setiap Orang Dapat 127 Kali Makan, Ini Rinciannya
Pemerintah menekankan bahwa layanan konsumsi tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi jemaah, tetapi juga untuk menjaga stamina mereka.
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribun-timur.com Mansur Amirullah dari Asrama Haji Pondok Gede Jakarta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Muchlis Muhammad Hanafi, menyampaikan berbagai kebijakan dan inovasi layanan haji 1446H/2025M yang akan diterapkan di Arab Saudi.
Dalam paparannya kepada peserta Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2025 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (18/4/2025), Muchlis menekankan pentingnya pelayanan berbasis perlindungan jemaah, khususnya kelompok lansia, risiko tinggi (risti), dan disabilitas.
Baca juga: Kuota Haji 2025 Terisi Penuh, Jemaah yang Sudah Melunasi Biaya Haji Melebihi Ambang Batas Kuota
Jumlah jemaah haji Indonesia tahun ini sebanyak 221.000 orang, terdiri dari 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
Untuk menampung dan melayani jamaah haji 2025, pemerintah bekerja sama dengan delapan syarikah (penyedia layanan) dan telah menyiapkan layanan akomodasi, konsumsi, serta transportasi yang lebih baik.
Untuk konsumsi jemaah haji Pemerintah RI melalui Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan memastikan layanan konsumsi bagi jemaah haji Indonesia tahun 1446H/2025M berjalan maksimal.
Setiap jemaah akan menerima sebanyak 127 kali makan selama berada di Arab Saudi, dengan sistem distribusi yang sudah disesuaikan berdasarkan lokasi dan waktu tinggal.
Layanan konsumsi tersebut terdiri dari 84 kali makan di Makkah, 27 kali makan di Madinah, dan 15 kali makan saat puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Selain itu, jemaah juga akan mendapatkan 1 kali snack berat.
Makanan yang disajikan memiliki variasi antara makanan segar (fresh) dan makanan siap saji. Di Makkah, jemaah akan mendapat 72 kali makanan segar, 6 kali makanan siap saji, dan 6 kali menu khusus (peak season) yang disesuaikan dengan kondisi padatnya aktivitas ibadah. Makanan siap saji akan disediakan pada 7 dan 8 Dzulhijjah, sedangkan menu puncak disajikan pada 14 dan 15 Dzulhijjah.
Sementara itu, saat di Madinah, jemaah memperoleh 27 kali makan dengan seluruhnya berupa makanan segar. Di Armuzna, jemaah akan mendapatkan 8 makanan segar dan 7 makanan siap saji.
Baca juga: Dua Pekan Lagi Jemaah Haji Berangkat, Ini Jadwal Lengkap Selama di Arab Saudi hingga Pulang
Dengan total kuota jemaah reguler sebanyak 203.320 orang, jumlah kotak makan yang disiapkan mencapai 25.821.640 box. Penyediaan konsumsi ini dilakukan secara penuh musim dan telah memenuhi standar kualitas serta higienitas makanan sesuai ketentuan pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah menekankan bahwa layanan konsumsi tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi jemaah, tetapi juga untuk menjaga stamina mereka selama menjalani ibadah yang berat di tengah cuaca panas ekstrem di Tanah Suci.
“Dengan sistem yang telah disiapkan secara matang, pemerintah berharap jemaah dapat beribadah dengan nyaman tanpa khawatir akan kebutuhan dasar seperti makan dan minum,” kata Muchlis.(*)
Sumber: Tribun Timur
Haji 2025
Komite 3 DPD RI Usul Ada Kompensasi Otomatis Terhadap Jemaah Haji Telat atau Gagal Berangkat |
---|
Mekanisme Kuota Haji, Bagaimana Peran Pemerintah dan Swasta Memotong Daftar Antrean? |
---|
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.