Ibadah Haji 2025
Skema Layanan Berbasis Syarikah di Makkah Tetap Utamakan Kenyamanan, Perlindungan & Hak Jemaah Haji
Layanan berbasis syarikah tetap mengutamakan kenyamanan dan perlindungan terhadap jemaah haji Indonesia.
Penulis:
Dewi Agustina
Editor:
Malvyandie Haryadi
Dari yang sebelumnya berbasis kawasan geografis, menjadi berbasis perusahaan profesional atau syarikat.
"Penjelasan ini saya sampaikan agar informasi yang berkembang di masyarakat itu tetap utuh, akurat dan yang terpenting tidak menimbulkan kesalahpahaman," ujarnya.
Layanan berbasis syarikat adalah kebijakan resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Ini berlaku untuk seluruh negara pengirim jamaah, termasuk Indonesia.
"Penataan berbasis syarikat ini bertujuan untuk memudahkan pengendalian layanan oleh syarikat sebagai pihak yang bertanggung jawab langsung terhadap jemaah," jelasnya.
"Sistem layanan berbasis syarikat ini juga memastikan tanggung jawab layanan itu lebih terfokus, lebih profesional oleh perusahaannya. Kemudian juga memperjelas sistem koordinasi pelaporan, terutama syarikat kepada kementerian haji, kepada otoritas setempat," ujarnya.
Jikapun terjadi sesuatu, responnya di lapangan juga bisa dilakukan oleh syarikat yang menggaransi jemaah.
"Jadi bahkan lebih dari itu, layanan berbasis syarikat di Makkah ini kita mencoba menyesuaikan. Ini bertujuan untuk memastikan jemaah itu dilayani secara optimal saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina," jelasnya.
Layanan di Armuzna di antaranya layanan transportasi saat dari Makkah ke Arafah, kemudian Arafah ke Muzdalifah, Muzdalifah ke Mina.
"Kemudian terkait dengan konsumsinya selama di Masyair. Kemudian tendanya, kemudian pergeseran, pergerakan jamaah dari satu titik ke titik lainnya," kata Muchlis.
Layanan berbasis syarikat itu dilakukan berbasis data yang kuat, terutama data kementerian haji, data syarikat.
"Mereka tentu ingin agar layanan yang diberikan itu adalah layanan yang prima, jamaah itu aman, nyaman, dan yang terpenting adalah keselamatan jamaah," tegasnya.
Layanan berbasis syarikat ini sebagai langkah yang tepat untuk memastikan jamaah secara utuh terlayani dalam setiap pergerakan, terutama saat puncak haji nanti.
Indonesia kata Muchlis, menyambut kebijakan ini, tentunya dengan melakukan penyesuaian secara bertahap.
"Akan tetapi juga mengutamakan kenyamanan dan perlindungan jemaah haji kita. Jadi kita berusaha untuk menyesuaikan kebijakan itu, dan tetap mengutamakan kenyamanan dan perlindungan terhadap jamaah kita ini," ujarnya.
Ibadah Haji 2025
Kepala BP Haji: Isu Kesehatan Jemaah Haji Indonesia jadi Sorotan Arab Saudi |
---|
Kepala BP Haji Pastikan Belum Minta Tambahan Kuota Haji dari Pemerintah Arab Saudi |
---|
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025: Diduga Ada ASN Lakukan Pungli Makanan, Negara Rugi Rp251 M |
---|
Update 3 Jemaah Haji Hilang: Kemenag Intensifkan Pencarian Koordinasi dengan Arab Saudi |
---|
3 Jemaah Haji Lansia Hilang Sejak Mei, Timwas DPR Desak Pemerintah Segera Temukan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.