Senin, 8 September 2025

Ibadah Haji 2025

Skema Layanan Berbasis Syarikah di Makkah Tetap Utamakan Kenyamanan, Perlindungan & Hak Jemaah Haji

Layanan berbasis syarikah tetap mengutamakan kenyamanan dan perlindungan terhadap jemaah haji Indonesia.

MCH 2025/Dewi Agustina
LAYANAN BERBASIS SYARIKAH - Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis Hanafi didampingi M Khoiron saat konferensi pers di Daker Makkah, Minggu (11/5/2025) malam. memastikan kebijakan layanan berbasis syarikah terhadap jemaah haji Indonesia di Makkah tidak akan mengganggu hak-hak jemaah. (MCH 2025/Dewi Agustina) 

Dari yang sebelumnya berbasis kawasan geografis, menjadi berbasis perusahaan profesional atau syarikat.

"Penjelasan ini saya sampaikan agar informasi yang berkembang di masyarakat itu tetap utuh, akurat dan yang terpenting tidak menimbulkan kesalahpahaman," ujarnya.

Layanan berbasis syarikat adalah kebijakan resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Ini berlaku untuk seluruh negara pengirim jamaah, termasuk Indonesia.

"Penataan berbasis syarikat ini bertujuan untuk memudahkan pengendalian layanan oleh syarikat sebagai pihak yang bertanggung jawab langsung terhadap jemaah," jelasnya.

"Sistem layanan berbasis syarikat ini juga memastikan tanggung jawab layanan itu lebih terfokus, lebih profesional oleh perusahaannya. Kemudian juga memperjelas sistem koordinasi pelaporan, terutama syarikat kepada kementerian haji, kepada otoritas setempat," ujarnya.

Jikapun terjadi sesuatu, responnya di lapangan juga bisa dilakukan oleh syarikat yang menggaransi jemaah.

"Jadi bahkan lebih dari itu, layanan berbasis syarikat di Makkah ini kita mencoba menyesuaikan. Ini bertujuan untuk memastikan jemaah itu dilayani secara optimal saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina," jelasnya.

Layanan di Armuzna di antaranya layanan transportasi saat dari Makkah ke Arafah, kemudian Arafah ke Muzdalifah, Muzdalifah ke Mina.

"Kemudian terkait dengan konsumsinya selama di Masyair. Kemudian tendanya, kemudian pergeseran, pergerakan jamaah dari satu titik ke titik lainnya," kata Muchlis.

Layanan berbasis syarikat itu dilakukan berbasis data yang kuat, terutama data kementerian haji, data syarikat.

"Mereka tentu ingin agar layanan yang diberikan itu adalah layanan yang prima, jamaah itu aman, nyaman, dan yang terpenting adalah keselamatan jamaah," tegasnya.

Layanan berbasis syarikat ini sebagai langkah yang tepat untuk memastikan jamaah secara utuh terlayani dalam setiap pergerakan, terutama saat puncak haji nanti.

Indonesia kata Muchlis, menyambut kebijakan ini, tentunya dengan melakukan penyesuaian secara bertahap.

"Akan tetapi juga mengutamakan kenyamanan dan perlindungan jemaah haji kita. Jadi kita berusaha untuk menyesuaikan kebijakan itu, dan tetap mengutamakan kenyamanan dan perlindungan terhadap jamaah kita ini," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan