Senin, 22 September 2025

Ibadah Haji 2025

Jalan Panjang Full Cinta Jemaah Haji Tertua 109 Tahun ke Makkah, Mbah Sumbuk Tersenyum Cari Lemet

Mbah Sumbuk,jemaah haji tertua Indonesia usia 109 tahun dari Kebumen tempuh Perjalanan panjang dilalui saat drop di pesawat lalu senyum cari kue lemet

|
Penulis: Dewi Agustina
/Dewi Agustina
JEMAAH HAJI TERTUA - Mbah Sumbuk, jemaah haji tertua tahun 2025 yang tergabung dalam Kloter JKS 33 saat menginjakkan kaki di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Minggu (18/5/2025) pagi Waktu Arab Saudi (WAS). (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina) 

Khusus Mbah Sumbuk, dia didampingi anak, menantu dan cucunya serta seorang Tenaga Kesehatan Haji (TKH) bernama dr Murdiana. 

Sukmi (56), salah satu anak yang mendampingi Mbah Sumbuk mengatakan ibunya itu mendaftar haji tahun 2019. 

Sementara Sukmi sudah lebih dulu mendaftar yakni di tahun 2012. Sukmi beserta suami dan seorang anaknya mendampingi Mbah Sumbuk untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. 

"Saya, terus suami saya, anak saya," kata Sukmi.

Sukmi mengatakan ibunya, Mbah Sumbuk memiliki 10 orang anak. Namun kini anaknya tinggal 6 orang dan Sukmi adalah anak bungsu. 

Itulah sebabnya Sukmi diminta sang ibu untuk mengurusnya sampai ajal menjemput. 

"Suruh ngurusin sampai, kata dia (mbah Sumbuk), suruh ngurusin sampai meninggal. Jadi saya urusin," kata Sukmi.

Sempat Dibantu Oksigen 

Sementara itu dr Murdiana, Tenaga Kesehatan Haji (TKH) yang mendampingi Mbah Sumbuk mengatakan kondisi Mbah Sumbuk sudah membaik. 

"Kita sempet kasih oksigen, sempet melakukan tindakan tetapi alhamdulillah ibunya bersemangat untuk naik haji. Jadi pas beliau mau minum, mau makan, sudah bagus, bisa diajak bicara lagi," kata Dokter Murdiana.  

Murdiana mengatakan Mbah Sumbuk nantinya akan didampingi TKH dan juga Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah

"Jadi memang dari KKHI Jeddah sudah kasih instruksi kepada kami untuk berkoordinasi dengan KKHI Makkah, jadi beliau tetap dalam pendampingan," jelasnya. 

Bagaimana dengan hotel tempat Mbah Sumbuk menginap? "Bareng sama kami, karena kan biar dipantau khusus sama kami, jadi tinggalnya bersama," ujarnya.

Kisah Mbah Sumbuk bukan hanya tentang usia, tapi juga tentang semangat hidup, cinta keluarga, dan ketulusan niat ibadah. Perjalanan menuju Tanah Suci ini menjadi bukti bahwa usia bukan penghalang untuk beribadah, asal ada tekad dan cinta.

Semoga Mbah Sumbuk diberi kesehatan hingga puncak haji dan kembali ke tanah air dengan predikat haji mabrur—serta menemukan kue lemet yang dirindukannya.

 

(tribun network/dewi agustina)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan