Kamis, 21 Agustus 2025

Ibadah Haji 2025

Suhu Mekkah Capai 50 Derajat Celcius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Simpan Energi untuk Puncak Haji

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau jemaah haji Indonesia menyimpan energinya untuk menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

MEDIA CENTER HAJI/2025
MENUJU PUNCAK HAJI 2025 - Jemaah haji dari seluruh dunia mulai memadati area Masjidil Haram menyusul kian dekatnya puncak haji di Armuzna. Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau jemaah haji Indonesia menyimpan energinya untuk menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkap, kondisi suhu di Mekkah menjadi persoalan tersendiri bagi jemaah haji Indonesia di sana.

Terlebih menurut Menag, kini suhu di Mekkah bisa mencapai 50 derajat celcius.

Sangat jauh dengan kondisi di Indonesia yang rata-rata hanya di bawah 40 derajat celcius.

"Di sini ditegaskan juga bahwa cuaca sangat ekstrem, ya. Suhu di Mekkah sekarang ini sekitar 50 derajat celcius."

"Jadi ini persoalan tersendiri bagi kita orang Indonesia," kata Nasaruddin dalam konferensi pers Kemenag, hari ini Kamis (29/5/2025).

Menag Imbau Jemaah Haji Saving Energy

Dengan kondisi cuaca ekstrem di Mekkah dan mayoritas wilayah Arab Saudi ini, Nasaruddin pun mengimbau para jemaah haji Indonesia untuk menyimpan energi mereka.

Terutama untuk mengahadapi puncak ibadah haji, yakni saat melaksanakan wukuf di Arafah.

"Kemudian diimbau juga untuk melakukan penyesuaian diri dengan cuaca tersebut, misalnya yang telah diumumkan oleh panitia-panitia kita."

"Diimbau terus agar memelihara cairan tubuh ya, minum lebih banyak, memelihara, saving energy," ungkap Menag.

Lebih lanjut, Nasaruddin mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk tetap menghemat energinya dalam beribadah.

Baca juga: Jemaah Haji Wajib Tahu!Transaksi Dam dan Kurban di Luar Proyek Adahi Bisa Kena Sanksi Arab Saudi

Menag mengimbau agar jemaah haji jangan terlalu mengejar banyak sunah di Mekkah.

Karena Nasaruddin tak ingin nanti saat puncak haji di Arafah banyak jemaah haji yang kolaps.

"Karena ini kan belum hari H, jangan sampai nanti mengejar sunah, tetapi pada nanti hari H haji itu kolaps."

"Kita sudah mengimbau pada jemaah haji kita, saving energy untuk hari H haji," tegas Menag.

Maklumat Arab Saudi yang Wajib Dipatuhi Jemaah saat Puncak Ibadah Haji

Ada sembilan maklumat yang dikeluarkan oleh Otoritas Kerjaan Arab Saudi terkait apa saja yang harus dipatuhi jemaah haji dari seluruh dunia.

Terutama saat jemaah haji melaksanakan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina mulai 8 Dzulhijjah nantinya. 

Maklumat ini disampaikan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melalui rapat koordinasi Kementeri Haji dan Umrah Arab Saudi bersama seluruh petugas kloter Indonesia pada Rabu (28/5/2025). 

Maklumat tersebut di antaranya berisi:

Baca juga: Cerita Cici Novikana, Tukang Bubur Naik Haji Asal Kolaka, Pergi ke Tanah Suci Berawal dari Bercanda

1. Jam Larangan Keluar Tenda di Arafah dan Mina

Kepala Kantor Urusan Haji Arab Saudi merangkap Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, menyebut jemaah dilarang keluar tenda Arafah dan Mina pukul 10.00–16.00 WAS.

“Larangan ini bertujuan melindungi jemaah dari suhu ekstrem yang bisa capai 50 derajat saat Armuzna,” kata Muchlis M Hanafi saat jumpa pers di Kantor Daker Makkah usai rapat berlangsung.

2. Jemaah Tak Boleh Sendiri, Wajib Ikuti Jadwal Pergerakan Resmi

Kedua, jemaah wajib mengikuti jadwal pergerakan resmi sesuai pembagian dari syarikah masing-masing.

Jemaah dilarang bergerak sendiri atau tak sesuai rute yang ditentukan. 

Hal ini dilakukan demi menciptakan ketertiban dan menghindari kepadatan di rute tertentu yang berpotensi menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.

Baca juga: Kemenag Pastikan Arab Saudi Tutup Proses Pemvisaan Jemaah Haji Sudah Ditutup

3. Aturan Penyembelihan Hewan Kurban

Ketiga, penyembelihan hewan hanya boleh lewat program resmi Adahi milik pemerintah Arab Saudi.

Penyembelihan di luar program Adahi, termasuk melalui calo, dilarang keras.

4. Jadwal Lempar Jumrah

Pelaksanaan lontar jumrah harus mengikuti jadwal resmi dari syarikah masing-masing.

5. Wajib Bawa Kartu Nusuk

Seluruh jemaah wajib membawa dan menjaga kartu Nusuk selama puncak haji.

Petugas harus memastikan tidak ada jemaah kehilangan kartu tersebut.

Baca juga: Tenaga Ahli Menteri Agama Apresiasi Pelayanan PPIH, Bangga dengan Semangat Para Jemaah Haji

6. Jaga Kesehatan, Jemaah Diimbau Pakai Masker

Keenam, jemaah diimbau menjaga kesehatan selama puncak haji di Armuzna.

Jemaah diminta memakai masker, membawa payung, dan rajin cuci tangan dengan hand sanitizer.

Jemaah juga diminta makan makanan sehat dan cukup minum air putih.

7. Pengaduan Resmi

 Jemaah bisa laporkan keluhan fasilitas ke nomor pengaduan resmi 1966.

Petugas diminta aktif menyosialisasikan nomor pengaduan tersebut ke jemaah.

Baca juga: Tim Pengawas Haji DPR Tiba di Arab Saudi, Pantau Syarikah, Haji Khusus, Petugas Haji hingga Armuzna

8. Kewajiban Petugas Kloter

Petugas kloter wajib berada di tenda bersama jemaah selama puncak haji.

Nomor kontak petugas harus mudah diakses jemaah jika terjadi keadaan darurat.

9. Jemaah Haji Indonesia Diminta Jadi Teladan

jemaah Indonesia diminta menjadi teladan bagi jemaah dari seluruh dunia.

Indonesia menyumbang 25 persen dari total jemaah haji tahun ini.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Anita K Wardhani)

Baca berita lainnya terkait Ibadah Haji 2025.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan