Selasa, 11 November 2025

Ibadah Haji 2025

Makkah 46 Derajat Celcius, Jemaah Diimbau Tak Paksakan Ibadah Sunnah Berulang Kali Jelang Kepulangan

Fauzin mengingatkan bahwa suhu tinggi dan aktivitas fisik berlebihan dapat memperburuk kondisi kesehatan jemaah, terutama bagi mereka yang lanjut usia

Penulis: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Husein Sanusi
CUACA EKSTREM MAKKAH - Sejumlah jemaah haji bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (26/7/2019), saat cuaca ekstrem suhu 48 derajat celsius. Terkini, pada musim haji 2025, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri dalam beribadah, terutama menjelang fase pemulangan ke Tanah Air. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suhu ekstrem di Kota Makkah yang mencapai 46 derajat Celcius membuat Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri dalam beribadah sunnah, terutama menjelang fase pemulangan ke Tanah Air.

“Cuaca siang hari di Makkah masih mencapai 46 derajat Celcius. Kami mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah, terutama umrah sunnah berulang kali,” ujar Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH), Akhmad Fauzin, dalam konferensi pers di Makkah, Sabtu (14/6/2025).

Fauzin mengingatkan bahwa suhu tinggi dan aktivitas fisik berlebihan dapat memperburuk kondisi kesehatan jemaah, terutama bagi mereka yang lanjut usia, berisiko tinggi, atau baru pulih dari kelelahan usai puncak haji.

Ia menyarankan agar jemaah melaksanakan ibadah seperti Tawaf Wada’ di waktu yang lebih sejuk, seperti pagi setelah Subuh atau malam hari. Selain itu, jemaah diimbau tidak bepergian sendirian dan tetap bersama rombongan demi keamanan.

“Jemaah juga diimbau tidak bepergian sendiri, tetap bersama rombongan demi keamanan,” tambahnya.

Di sisi lain, PPIH juga meminta jemaah pengguna Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) agar segera melapor ke petugas saat tiba di bandara Jeddah atau Madinah. Pelaporan ini penting untuk pengesahan dokumen ke Kementerian Haji Arab Saudi dan kelancaran proses imigrasi.

“Proses pelaporan ini penting agar petugas bisa membantu pengesahan SPLP ke Kementerian Haji Arab Saudi. Hal ini diperlukan agar proses keimigrasian berjalan lancar,” jelas Fauzin.

Baca juga: Koper Kabin Penuh, Jemaah Haji Pakai Baju Sampai 7 Lapis, Gantungkan Mainan Senjata di Leher

Pada hari yang sama, Sabtu (14/6/2025), sebanyak 19 kelompok terbang (kloter) dijadwalkan kembali ke Indonesia melalui Bandara King Abdulaziz di Jeddah dan Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah. Mereka berasal dari berbagai embarkasi, seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Solo, dan Medan.

“Perjalanan pulang memakan waktu yang cukup panjang, maka menjaga kebugaran tubuh sangat penting. Hindari kelelahan, cukupi asupan cairan, dan perhatikan anjuran petugas,” pesan Fauzin.

Ia turut menyampaikan harapan agar seluruh jemaah kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat, selamat, dan memperoleh haji yang mabrur.

“Semoga seluruh jemaah memperoleh haji yang mabrur dan dapat menjadi teladan di lingkungan masing-masing. Mari kita doakan bersama agar Indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur,” tuturnya. (Media Center Haji/MCh 2025/Dewi Agustina)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved