Rabu, 13 Agustus 2025

Ibadah Haji 2025

Evaluasi Haji 2025 Dilakukan Setelah Pemulangan Jemaah Rampung

Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan evaluasi pelaksanaan haji 2025 dilakukan setelah pemulangan para jemaah haji rampung dilakukan.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews.com/Reza Deni
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2025). Cucun mengatakan evaluasi pelaksanaan haji 2025  dilakukan setelah pemulangan para jemaah haji rampung dilakukan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengatakan evaluasi pelaksanaan haji 2025 dilakukan setelah pemulangan para jemaah haji rampung dilakukan.

"Kami concern sekarang bagaimana ancaman keamanan globalnya. Kami akan fokus dulu pemulangan haji, sekaligus kita akan evaluasi," kata Cucun di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2025).

Legislator PKB itu mengatakan hal-hal teknis yang jadi kendala juga akan dievaluasi.

"Catatan-catatan sudah ada semua dari timwas kemarin, dari proses pemberangkatan, kekacauan data yang sampai masuk nota diplomatnya dari Duta Besar Saudi, juga terkait pelaksanaan di sana, kayak orang biasa didorong Madinah, Mekah, kan masuk nota diplomasi gitu," kata Cucun.

"Apakah ini pure karena Kemenag kurang kesiapan, atau Kemenag sendiri melakukan upaya itu karena kemanusiaan. Karena harus dilihat dulu latar belakangnya seperti apa," ujar dia.

Dia mencontohkan soal makanan yang diterima para jemaah tidak sesuai dengan kontrak.

"150 gram yang ada cuma paling 60-70 gram. Nah ini akan semua kita kaji. Karena sekarang ini bukan panja BPIH atau Panja Komisi VIII, timwasnya juga gabungan pasti proses evaluasinya akan ada pansus," katanya.

"Atau misalkan kita timwas kemarin menyerahkan ini, sudahlah cukup Panja Komisi VIII silakan, karena supaya segera hasil evaluasinya menjadi rekomendasi ke RUU yang sedang disusun naskah akademiknya," tandas dia.

Baca juga: Perempuan Mendominasi Jemaah Haji 2025, Paling Banyak Ibu Rumah Tangga

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan peluang DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengevaluasi pelaksanaan Ibadah Haji 2025. 

Wacana ini mencuat setelah munculnya sejumlah kritik dari Pemerintah Arab Saudi terhadap teknis penyelenggaraan haji oleh Indonesia.

Salah satu poin krusial dalam nota diplomatik yang disampaikan Duta Besar Arab Saudi adalah tingginya angka kematian jemaah asal Indonesia. 

Sebelum puncak haji dimulai, jemaah Indonesia disebut menyumbang sekitar 50 persen dari total kematian jemaah internasional.

Menanggapi hal itu, Puan menjelaskan bahwa poin-poin dalam nota diplomatik tersebut sudah ditangani sebelum puncak ibadah haji berlangsung.

"Lima poin nota tersebut itu sudah lama, sudah diselesaikan oleh Pemerintah, jadi saat pelaksanaan haji sekarang itu sebenarnya semuanya sudah selesai," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Adapun lima poin yang dimaksud meliputi: ketidaksesuaian data jemaah antara sistem E-Haj, Siskohat, dan manifest penerbangan; persoalan pengangkutan jemaah dari Madinah ke Mekkah akibat perbedaan syirkah dalam satu kloter; ketidaksesuaian penempatan hotel; masalah kesehatan jemaah lansia dan risiko tinggi; serta pembayaran Dam bagi jemaah haji Tamattu.

Baca juga: Kuota Haji 2026 Belum Diumumkan, Ini Penjelasan Kemenag

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan