Populer Internasional: AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata - PM Jepang Copot Pejabat yang Anti LGBTQ+
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya balon mata-mata China yang ditembak jatuh AS hingga pejabat Jepang yang dicopot karena anti-LGBTQ
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Balon udara mata-mata yang diduga dikirim China ke AS, membuat hubungan antara kedua negara menegang.
Kunjungan Menlu AS ditunda, balon udara itu pun akhirnya ditembak jatuh.
Sementara itu, PM Jepang copot pejabatannya karena pernyataan anti-LGBTQ+.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Kemenlu China Hormati Keputusan AS yang Batalkan Kunjungan Menlu Antony Blinken ke Beijing
Baca juga: Pentagon Klaim Balon Kedua Mata-mata China Terdeteksi di Langit Amerika Latin
Menteri Luar Negeri Amerika Serikst (AS) Antony Blinken membatalkan kunjungannya ke China setelah militer AS mengeluh tentang balon mata-mata China yang terbang tinggi menembus wilayah udara AS.
Namun China secara tegas membantah soal balon yang disebut sebagai balon mata-mata.
Menurut China, balon itu hanyalah 'pesawat sipil' yang digunakan untuk penelitian.
China telah 'mengecilkan berita' tentang kabar Antony Blinken yang membatalkan rencana perjalanannya ke China di tengah perselisihan tentang balon China yang terlihat di wilayah udara AS.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (5/2/2023), dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu pagi waktu setempat, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa mereka menghormati keputusan yang diambil AS.
2. China Kecam Aksi AS Tembak Jatuh 'Balon Mata-mata', Sebut Reaksi Berlebihan

China mengecam aksi Amerika Serikat (AS) yang menembak jatuh balon udaranya pada Sabtu (4/2/2023) pagi waktu setempat.
Sebelumnya, pesawat tempur AS menembak jatuh balon yang disebut sebagai mata-mata China di atas Samudra Atlantik.
Balon mata-mata China dilaporkan melintasi seluruh wilayah Amerika.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Tan Kefei menyebut aksi AS itu berlebihan.
Akibat insiden ini, hubungan diplomatik antara kedua negara juga disebut semakin retak.
China pun menyampaikan protes serius terhadap tindakan AS ini.
“AS menggunakan kekuatan untuk menyerang pesawat tak berawak sipil kami, yang jelas merupakan reaksi berlebihan."
"Kami menyampaikan protes serius terhadap tindakan pihak AS ini," kata Tan Kefei, Minggu (5/2/2023) dikutip dari CNN.
3. Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf Wafat Di Usia 79 Tahun

Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf meninggal dunia dalam usia 79 tahun pada Minggu (5/2/2023).
Musharraf dilaporkan meninggal dunia setelah dirawat akibat sakit di sebuah rumah sakit di Dubai, menurut seorang sumber militer Pakistan.
Dikutip dari Al Jazeera, Musharraf merupakan seorang jenderal bintang empat yang memerintah Pakistan selama hampir satu dekade setelah merebut kekuasaan dalam kudeta tak berdarah pada 1999.
Mantan jenderal itu menderita amyloidosis, penyakit langka yang menyebabkan kerusakan organ. Dia telah lama terbaring di tempat tidur dan menggunakan kursi roda.
Dalam pernyataan singkat yang dirilis oleh media militer Pakistan, personel senior militer di negara itu menyatakan "belasungkawa yang tulus" atas meninggalnya mantan Presiden Pakistan tersebut.
4. Perdana Menteri Jepang Copot Pejabatnya karena Pernyataan Anti-LGBTQ+

Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida mencopot seorang ajudan atas komentar anti-LGBTQ+.
Pejabat itu mengatakan tidak ingin hidup berdampingan dengan pasangan LGBTQ.
Dalam pernyataannya yang dilaporkan oleh media lokal, Masayoshi Arai, seorang pejabat ekonomi dan perdagangan yang bergabung dengan staf Kishida sebagai sekretaris pada bulan Oktober, mengatakan dia bahkan tidak ingin melihat pasangan sesama jenis.
Dikutip The Guardian, Arai menyebut bahwa orang-orang akan meninggalkan Jepang jika pernikahan sesama jenis diizinkan.
"Komentarnya keterlaluan dan sama sekali tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah," tegas Kishida pada Sabtu (4/2/2023), dalam pidato yang disiarkan NHK.
Berbicara kepada wartawan di lain waktu, Kishida mengaku mencopot Arai, yang pada Jumat (3/2/2023) meminta maaf atas komentar yang dibuat.
"Kami telah menghormati keragaman dan mewujudkan masyarakat yang inklusif," kata Kishida, seperti dikutip BBC.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.