Ditolak 16 Kampus, Remaja 18 Tahun asal California Ini Direkrut Google sebagai Software Engineer
Remaja berusia 18 tahun asal California, Stanley Zhong ditolak oleh 16 perguruan tinggi dari 18 perguruan tinggi yang ia daftar.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Garudea Prabawati
Awal Mula Zhong Direkrut Google
Ayah Zhong bekerja di Google sebagai manajer Software Engineer.
Sejak saat kecil, sang ayah telah memperkenalkan coding.
Awal mula Zhong mendapat tawaran dari Google adalah pada tahun 2018.
Namun pada saat itu, ia masih berusia 13 tahun.
Oleh karena itu, Zhong menghubungi kembali Google dan melakukan wawancara.
Meskipun ayahnya bekerja di Google, ia tidak mengetahui keputusan Google setelah anaknya mendaftar.
Menurutnya, Google memiliki proses wawancara yang cukup ketat.
“Google memiliki proses wawancara yang dikontrol dengan ketat. Saya tidak punya cara untuk mengetahui siapa yang akan menjadi pewawancara,” kata Zhong.
Awal Mula Kisah Zhong Viral
Kisah Zhong ini menjadi viral karena sang ayah, Nan Zhong membagikan cerita ini di beberapa grup obrolan dan blog orang tua.
Tujuan sang ayah menceritakan kisah ini agar penerimaan perguruan tinggi lebih transparan.
“Salah satu hal utama yang kami dorong adalah transparansi,” kata Zhong.
Setelah kisah Zhong viral, banyak orang yang berspekulasi.
“Ketika cerita saya (dibagikan), kami mendengar banyak spekulasi tentang mengapa saya tidak masuk dan apa alasanna. Seharusnya tidak perlu ada spekulasi. Jika kita ditolak, kita harus bisa melihat alasannya. Kita tidak seharusnya hanya menebak-nebak secara membabi buta tentang proses kotak hitam.”
Kemudian kisah Zhong dilaporkan dan diangkat dalam sidang Komite Pendidikan dan Ketenagakerjaan DPR pada 28 September.
Dalam sidang tersebut membahas dampak keputusan Mahkamah Agung yang melarang tindakan afirmatif dalam penerimaan perguruan tinggi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.