Selasa, 2 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ansarallah Houthi Yaman Tantang AS Cs, Iran Peringatkan Bakal Ada 'Banjir Darah' di Laut Merah 

Ansarallah Houthi Yaman yakin kelompoknya bisa mengimbangi Satgas Laut Gabungan bentukan AS di Laut Merah untuk melindungi Israel. Iran wanti-wanti

tangkapan layar Twitter/@GlobeEyeNews
Diluncurkan dari daerah yang dikuasai Houthi, sebuah rudal menghantam kapal tanker komersial. Sebuah rudal jelajah berbasis darat yang ditembakkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi menghantam sebuah kapal tanker komersial. 

Ujaran Ashtiani menjadi garis jelas bagi AS untuk tidak semberono di wilayah teritori laut negara lain di Laut Merah.

Iran dikenal menjadi satu di antara pemain utama di kawasan tersebut dengan angkatan laut yang dikenal tangguh di Laut Merah.

Baca juga: Israel Kasih Deadline ke AS untuk Tangani Ansarallah Houthi Yaman: Ancam Serang Langsung Sanaa

Kelompok Houthi Yaman mengklaim telah meluncurkan serangan yang menargetkan dua kapal Israel di Laut Merah.
Kelompok Houthi Yaman mengklaim telah meluncurkan serangan yang menargetkan dua kapal Israel di Laut Merah. (Arab News)

AS Mau Gandeng Arab Saudi dan UEA

Pekan lalu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengkonfirmasi kepada wartawan kalau Washington sedang berupaya membentuk satuan tugas angkatan laut di sepanjang Arab Saudi dan UEA yang bertujuan melindungi jalur pelayaran Israel.

Upaya AS ini didasari asumsi agar perang tidak meluas di kawasan Teluk.

AS diketahui meminta Israel untuk tidak langsung membalas aksi Angkatan Bersenjata Yaman dan gerakan perlawanan Ansarallah yang telah menyatakan perang.

Baca juga: AS-Israel Rebutan Balas Serang Ansarallah, Washington Desak Tel Aviv Tak Respons Rudal Houthi Yaman

Kapal perang Angkatan Laut Israel memasuki Laut Merah pada 31 Oktober 2023
Kapal perang Angkatan Laut Israel memasuki Laut Merah pada 31 Oktober 2023 (TENTARA ISRAEL / AFP)

AS dilaporkan telah meyakinkan Tel Aviv agar membiarkan Washington mengambil tindakan di kawasan tersebut.

Adapun Israel, memberikan waktu ke AS untuk bisa menangani gangguan yang datang dari Yaman. Jika tidak, Israel mengancam akan melakukan serangan langsung ke Sanaa.

Baca juga: Israel Kasih Deadline ke AS untuk Tangani Ansarallah Houthi Yaman: Ancam Serang Langsung Sanaa

Sejak bulan lalu, pasukan Yaman telah menyita satu kapal yang terkait dengan Israel dan melakukan serangan angkatan laut terhadap setidaknya dua kapal lainnya.

Sanaa juga berjanji, sampai akses Gaza terhadap makanan dan obat-obatan terjamin, pihaknya akan memblok kapal apa pun yang menuju Israel lewat.

Gegara aksi blokade itu, biaya pengiriman di Laut Merah telah melonjak karena perusahaan-perusahaan melakukan perubahan rute yang mahal dan menaikkan harga.

Pasukan angkatan laut Yaman meluncurkan rudal pada 12 Desember ke kapal Norwegia yang membawa minyak dan ditujukan ke pelabuhan Ashdod di Israel.

Diluncurkan dari daerah yang dikuasai Houthi, sebuah rudal menghantam kapal tanker komersial. Sebuah rudal jelajah berbasis darat yang ditembakkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi menghantam sebuah kapal tanker komersial.
Diluncurkan dari daerah yang dikuasai Houthi, sebuah rudal menghantam kapal tanker komersial. Sebuah rudal jelajah berbasis darat yang ditembakkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi menghantam sebuah kapal tanker komersial. (tangkapan layar Twitter/@GlobeEyeNews)

“Tidak ada cara untuk mencegah eskalasi kecuali dengan bergerak menuju gencatan senjata permanen di Jalur Gaza,” kata Abdel Malik al-Ajri, anggota biro politik Ansarallah, pada Rabu, 13 Desember 2023.

“Bahkan jika semua armada angkatan laut di Bumi berkumpul di Laut Merah, mereka tidak akan membawa keamanan bagi Israel atau kapal-kapal Israel, atau kapal apa pun yang menuju ke [Israel],” tambah pejabat Yaman itu.

Selain ancaman Yaman terhadap pelayaran Israel, pasukan angkatan laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) diketahui memiliki kehadiran yang menonjol di Laut Merah.

“Semua negara hadir di kawasan ini, namun kawasan ini adalah milik kami, dan kami mendominasinya,” kata Ashtiani kepada media Iran.

(oln/tc/rtrs*)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan