Mantan PM Pakistan, Imran Khan Kampanye dari Balik Jeruji, Manfaatkan AI, Pertama di Asia Selatan
Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, yang saat ini di penjara berkampanye di balik jeruji dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI)
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Bobby Wiratama
Khilji menambahkan catatan agar para pemimpin politik dan partai yang menggunakan alat AI tetap berhati-hati untuk kampanye mereka.

Imran Khan dan Kemungkinan Hukuman Mati
Sebelumnya, pada bulan Oktober kemarin, Pengadilan Pakistan mendakwa Imran Khan atas tuduhan terkait pengungkapan rahasia resmi setelah dia digulingkan dari jabatannya pada tahun 2022.
Imran Khan bisa menghadapi kemungkinan hukuman mati.
Selain itu, Imran Khan juga kemungkinan besar tidak akan bisa mencalonkan diri dalam pemilihan parlemen pada bulan Januari mendatang.
Pasalnya, Khan dan rekan dekatnya, Shah Mahmood Qureshi dan wakil pemimpin partai oposisi Khan, Partai Tehreek-e-Insaf, Pakistan akan diadili minggi ini di penjara dengan keamanan tinggi di kota garnisun Rawalpindi, dikutip dari AP News.
Salah satu pengacara Khan, Umair Niazi mengatakan tuduhan tersebut membawa hukuman mulai dari penjara seumur hidup hingga hukuman mati, dikutip dari Hindustan Times.
Akan tetapi, Niazi yakin Khan dan Qureshi akan dibebaskan.
Menurutnya, Khan dan Qureshi tidak melakukan kesalahan apa pun.
Baik Khan maupun Qureshi juga telah membantah tuduhan tersebut.
Baca juga: Imran Khan Tuduh Militer Pakistan Perintahkan Penangkapannya
Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan telah dijebloskan kembali ke tahanan selama dua minggu atas tuduhan membocorkan rahasia negara, kata pengacaranya.

Penahanan Khan diperpanjang hingga 13 September 2023 untuk menyelidikinya.
Imran Khan dituduh mempublikasikan 'kabel rahasia' yang dikirim oleh duta besar Pakistan untuk Amerika Serikat dan menggunakannya untuk keuntungan politik.
Kabel rahasia yang dimaksud di sini merupakan diplomatic cable juga dikenal sebagai diplomatic telegram merupakan pesan rahasia berbasis teks yang dipertukarkan antara misi diplomatik.
Istilah kabel berasal dari masa ketika media komunikasi hanya telegraf.
"Kami telah mengajukan permohonan jaminan ke pengadilan dan akan disidangkan pada hari Sabtu," kata pengacara Khan, Naeem Haider Panjutha.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.