Senin, 11 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza Positif tapi Belum Cukup, Begini Kata Pemerintah Iran

Pemerintah Iran mengatakan resolusi PBB mengenai gencatan senjata segera di Gaza 'positif namun tidak cukup'.

Penulis: Muhammad Barir
TIMOTI A. CLARY / AFP
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani mengatakan langkah paling penting adalah mengimplementasikan resolusi tersebut, dan memastikan bahwa serangan tentara Israel di Gaza dan Tepi Barat sepenuhnya dihentikan. 

Resolusi gencatan senjata Gaza disahkan DK PBB sementara, sementara Amerika Serikat tidak campur tangan dengan memveto resolusi tersebut dengan bersikap abstain.

Setelah memveto empat resolusi gencatan senjata sebelumnya, Washington menolak pemungutan suara tersebut dan mengizinkannya untuk disahkan.

Setelah banyak upaya, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi pada tanggal 25 Maret yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Resolusi tersebut berhasil disahkan setelah AS, yang telah memblokir beberapa upaya gencatan senjata PBB sebelumnya dengan menggunakan hak vetonya, abstain dalam pemungutan suara tersebut.

14 anggota dewan lainnya memilih menyetujui Resolusi tersebut.

Resolusi tersebut menuntut gencatan senjata segera di bulan Ramadan, pembebasan tawanan segera dan tanpa syarat, dan “kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran” bantuan ke Gaza.

Meskipun resolusi tersebut menuntut pembebasan tawanan Hamas di Gaza, resolusi tersebut tidak menjadikannya syarat untuk gencatan senjata.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan bahwa resolusi yang berhasil itu memasukkan unsur-unsur yang diminta oleh AS, namun Washington tidak memilih ya karena mereka tidak menyetujui semuanya.

Resolusi Dewan Keamanan PBB mengikat secara hukum, namun Israel tetap dapat mengabaikannya karena PBB memiliki keterbatasan dalam menegakkan hukum internasional.

“Dewan Keamanan baru saja menyetujui resolusi yang telah lama ditunggu-tunggu mengenai Gaza, menuntut gencatan senjata segera dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres sebagai tanggapannya.

“Resolusi ini harus dilaksanakan. Kegagalan tidak bisa dimaafkan,” tambah Guterres.

Pemungutan suara PBB pada hari Senin dilakukan ketika Israel bersiap melancarkan invasi ke Rafah.

Para pengamat khawatir Israel akan membunuh sejumlah besar warga sipil Palestina jika serangan terus dilakukan.

Israel telah membunuh lebih dari 31.000 warga Palestina sejak dimulainya perang pada bulan Oktober. Mayoritas korban yang dibunuh Israel adalah perempuan dan anak-anak.

Keputusan AS untuk abstain mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan jadwal perjalanan dua penasihat utamanya ke AS, kata dua pejabat Israel kepada CNN.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan