Netanyahu Marah Besar Mahkamah Agung Israel Gagalkan Pemecatan Kepala Shin Bet Ronen Bar

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu murka setelah Mahkamah Agung Israel menggagalkan pemecatan kepala badan keamanan internal Shin Bet, Ronen Bar.

Mahkamah Agung memutuskan untuk membekukan pemecatan Bar hanya beberapa jam setelah pemungutan suara yang dilakukan kabinet Netanyahu pada Kamis (20/3/2025).

Putusan ini langsung menuai reaksi keras dari Netanyahu dan para menterinya.

Netanyahu mengekspresikan kemarahannya atas keputusan Mahkamah Agung pada Jumat (21/3/2025).

“Israel adalah negara hukum, dan berdasarkan hukum, pemerintahan Israel yang akan menentukan siapa yang menjadi kepala Shin Bet,” katanya, dikutip dari CNN.

Beberapa anggota kabinetnya juga mengutuk putusan tersebut.

Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, menyatakan tidak ada otoritas hukum yang boleh mengintervensi keputusan pemerintah.

“Ini adalah wewenang pemerintah, dan hanya pemerintah. Perintah Anda tak berlaku,” ujarnya.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menegaskan bahwa hakim pengadilan tinggi tidak seharusnya menentukan komandan dalam perang.

Mahkamah Agung Israel Blokir Pemecatan

Baca juga: Netanyahu Mulai Wawancarai Calon Kepala Shin Bet yang Baru, Gantikan Ronen Bar

Mahkamah Agung dalam keputusannya menyatakan kasus ini akan disidangkan sesegera mungkin, dan paling lambat pada 8 April 2025.

Sementara itu, pengadilan juga mengeluarkan perintah sementara yang menangguhkan pemecatan Bar hingga persidangan selesai.

Pemecatan Ronen Bar sebelumnya diumumkan setelah Netanyahu bertemu dengannya pekan lalu.

Netanyahu mengklaim kalau ia tidak lagi mempercayai kepala Shin Bet tersebut.

“Di tengah perang seperti ini, perdana menteri harus memiliki kepercayaan penuh kepada kepala Shin Bet,” ujar Netanyahu.

Menurutnya, pemecatan Bar diperlukan agar Israel bisa mencapai tujuan perang di Gaza dan menghindari ancaman lebih lanjut.

Netanyahu Bersiap Wawancarai Calon Kepala Shin Bet Baru