Selasa, 30 September 2025

Ilmuwan Komputer Amerika: AI Akan Sapu Bersih 98,8 Persen Populasi Manusia pada Tahun 2300

Pakar ilmu komputer dari Amerika memperingatkan bahwa suatu hari nanti AI akan menggantikan manusia, membuat populasi manusia menurun.

Pexels
AI GANTIKAN MANUSIA - Ilustrasi robot AI yang diunduh dari Pexels pada 4 Juni 2025. Pakar ilmu komputer dari Amerika memperingatkan bahwa suatu hari nanti AI akan menggantikan manusia, membuat populasi manusia menurun. 

“Itu yang juga dikatakan Elon Musk. Kepunahan bisa disebabkan banyak hal, bukan hanya psikologis — mungkin ada penyakit baru, atau patogen yang diciptakan oleh ‘monster’ yang bisa memusnahkan manusia.”

“Karena itu, Musk menyarankan agar manusia menjelajahi luar angkasa dan membangun koloni baru."

"Kalau Bumi terkena bencana besar, umat manusia bisa menanam kembali kehidupan dari sana.”

“Semua ini terdengar seperti fiksi ilmiah. Tapi tidak ada yang benar-benar tahu masa depan.”

“Yang pasti, krisis populasi sedang berlangsung di depan mata kita.”

DOMINASI AI - Ilustrasi robot dengan kecerdasan buatan yang diunduh dari Pexels pada 31 Mei 2025. Peneliti dari Palisade Research mengklaim bahwa model terbaru ChatGPT membantah perintah manusia, menimbulkan kekhawatiran tentang bahaya AI.
DOMINASI AI - Ilustrasi robot dengan kecerdasan buatan yang diunduh dari Pexels pada 31 Mei 2025. Pakar ilmu komputer dari Amerika memperingatkan bahwa suatu hari nanti AI akan menggantikan manusia, membuat populasi manusia menurun. (Pexels)

Studi Terbaru: AI Companions Berperilaku Berbahaya

Tidak hanya diprediksi akan menggantikan manusia, AI juga ditemukan "berperilaku buruk" dalam sejumlah kasus.

Mengutip Euro News, sebuah penelitian dari University of Singapore menemukan bahwa sistem berbasis AI yang dikenal sebagai AI Companions dapat menimbulkan risiko berbahaya yang belum banyak diteliti sebelumnya.

Penelitian ini dipublikasikan dalam Konferensi Faktor Manusia dalam Sistem Komputasi 2025, dan menganalisis 35.000 percakapan antara AI Replika dan lebih dari 10.000 pengguna dari tahun 2017 hingga 2023.

Dari data tersebut, para peneliti mengembangkan taksonomi (pengelompokan) berbagai bentuk perilaku merugikan yang ditunjukkan oleh AI Companions.

Baca juga: 10 Pekerjaan yang Tidak Akan Digantikan oleh AI di Tahun 2025

Ditemukan bahwa sistem ini mampu melakukan lebih dari selusin perilaku hubungan yang berbahaya, antara lain pelecehan verbal, ajakan menyakiti diri sendiri, dan pelanggaran privasi.

Dalam studi tersebut, AI Companions didefinisikan sebagai sistem percakapan berbasis AI yang dirancang untuk memberikan dukungan emosional dan membangun kedekatan personal.

AI Companions berbeda dari chatbot populer seperti ChatGPT atau Gemini yang berfokus pada penyelesaian tugas-tugas tertentu dan tidak dirancang untuk membangun hubungan emosional.

“Perilaku merugikan dari pendamping digital ini dapat berdampak negatif pada kemampuan individu dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang bermakna,” demikian isi temuan studi tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan