Ilmuwan Komputer Amerika: AI Akan Sapu Bersih 98,8 Persen Populasi Manusia pada Tahun 2300
Pakar ilmu komputer dari Amerika memperingatkan bahwa suatu hari nanti AI akan menggantikan manusia, membuat populasi manusia menurun.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Garudea Prabawati
“Itu yang juga dikatakan Elon Musk. Kepunahan bisa disebabkan banyak hal, bukan hanya psikologis — mungkin ada penyakit baru, atau patogen yang diciptakan oleh ‘monster’ yang bisa memusnahkan manusia.”
“Karena itu, Musk menyarankan agar manusia menjelajahi luar angkasa dan membangun koloni baru."
"Kalau Bumi terkena bencana besar, umat manusia bisa menanam kembali kehidupan dari sana.”
“Semua ini terdengar seperti fiksi ilmiah. Tapi tidak ada yang benar-benar tahu masa depan.”
“Yang pasti, krisis populasi sedang berlangsung di depan mata kita.”

Studi Terbaru: AI Companions Berperilaku Berbahaya
Tidak hanya diprediksi akan menggantikan manusia, AI juga ditemukan "berperilaku buruk" dalam sejumlah kasus.
Mengutip Euro News, sebuah penelitian dari University of Singapore menemukan bahwa sistem berbasis AI yang dikenal sebagai AI Companions dapat menimbulkan risiko berbahaya yang belum banyak diteliti sebelumnya.
Penelitian ini dipublikasikan dalam Konferensi Faktor Manusia dalam Sistem Komputasi 2025, dan menganalisis 35.000 percakapan antara AI Replika dan lebih dari 10.000 pengguna dari tahun 2017 hingga 2023.
Dari data tersebut, para peneliti mengembangkan taksonomi (pengelompokan) berbagai bentuk perilaku merugikan yang ditunjukkan oleh AI Companions.
Baca juga: 10 Pekerjaan yang Tidak Akan Digantikan oleh AI di Tahun 2025
Ditemukan bahwa sistem ini mampu melakukan lebih dari selusin perilaku hubungan yang berbahaya, antara lain pelecehan verbal, ajakan menyakiti diri sendiri, dan pelanggaran privasi.
Dalam studi tersebut, AI Companions didefinisikan sebagai sistem percakapan berbasis AI yang dirancang untuk memberikan dukungan emosional dan membangun kedekatan personal.
AI Companions berbeda dari chatbot populer seperti ChatGPT atau Gemini yang berfokus pada penyelesaian tugas-tugas tertentu dan tidak dirancang untuk membangun hubungan emosional.
“Perilaku merugikan dari pendamping digital ini dapat berdampak negatif pada kemampuan individu dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang bermakna,” demikian isi temuan studi tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Sumber: TribunSolo.com
IFLS 2025 Dorong Adopsi AI di Dunia Pendidikan |
![]() |
---|
Anwar Ibrahim Wajibkan Guru Pondok Pesantren di Malaysia Kuasai AI |
![]() |
---|
Ponsel Pintar Oppo Reno 14 Series Resmi Debut di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya |
![]() |
---|
Pertandingan Sepak Bola Robot AI Pertama di China, Ada yang Jatuh dan Harus Ditandu 'Medis' |
![]() |
---|
Penelitian Microsoft: AI Lebih Baik daripada Dokter untuk Mendiagnosis Masalah Kesehatan yang Rumit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.