10 Anggota Garda Revolusi Islam Iran Tewas dalam Serangan Udara Israel ke Penyimpanan Rudal di Yazd

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Serangan rudal Israel ke fasilitas penyimpanan rudal Iran di wilayah Yazd menewaskan personel militer Iran. 

Dilansir dari Aljazeera, Senin (23/6/2025), setidaknya 10 anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran tewas dalam serangan tersebut, sebagaimana laporan dari kantor berita Tasnim.

Baca juga: Korea Utara Murka setelah AS Serang Iran: Eskalasi Berbahaya Gara-gara Impunitas Israel

"Sejumlah personel IRGC yang tidak disebutkan jumlahnya juga terluka dalam serangan itu," demikian laporan tersebut.

Dalam rekaman yang video udara milik militer Israel, tampak ledakan dan kobaran api yang ada di lokasi komando rudal strategis itu.

Israel mengatakan kebakaran itu akibat roket  berbahan amonium perkolrat yang terbakar.

Serangan rudal tersebut terjadi di saat Amerika menyerang tiga situs nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Baca juga: Trump: Fasilitas Nuklir Iran Rusak Parah di Dalamnya, Bukan Hanya di Luar

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan semua pesawat kini telah berada di luar wilayah udara Iran.

“Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat berhasil terhadap tiga situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat kini dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada para Pejuang Amerika yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini. SEKARANG ADALAH WAKTUNYA UNTUK DAMAI! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap hal ini,” tulis Trump dalam unggahan di Truth Social.