Minggu, 31 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

IAEA Nilai Kerusakan Besar di Fasilitas Nuklir Fordow, Kawah Besar Mungkin karena Bom Bunker AS

IAEA memperkirakan kerusakan besar di fasilitas nuklir Fordow milik Iran, sebut kawah besar yang muncul pada citra satelit mungkin karena bom GBU-57.

X/@rafaelmgrossi
KEPALA IAEA - Cuplikan video akun X @rafaelmgrossi, memperlihatkan Kepala pengawas nuklir PBB (IAEA) Rafael Grossi memberikan informasi terbaru mengenai status fasilitas nuklir Iran setelah dihantam serangan Amerika Serikat (AS) pada hari Minggu (22/6/2025). Ia melakukan pertemuan darurat dewan gubernur IAEA, Senin (23/6/2025). 

Dalam pertemuan itu, ia mengatakan akan berangkat ke Iran untuk membahas perundingan mengenai pembatasan program nuklir yang tertunda setelah serangan Israel terhadap Iran pada 13 Juni 2025.

“Saya siap untuk segera berangkat ke Iran. Kita perlu terus bekerja sama meskipun ada perbedaan," katanya.

Sebelumnya, AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natans, dan fasilitas nuklir Fordow yang berada di dalam gunung, pada hari Minggu (22/6/2025).

Serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran IAEA karena dapat membahayakan keselamatan nuklir, stabilitas global, dan keberlangsungan pengawasan internasional. 

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa serangan tersebut untuk melenyapkan fasilitas nuklir Iran.

Pengeboman yang dilakukan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran menandai keterlibatan AS secara langsung bersama sekutunya, Israel, dalam perang melawan Iran.

Israel sebelumnya memulai serangan terhadap Iran dengan meluncurkan rudal ke Teheran pada 13 Juni 2025.

Israel mengkampanyekan pemusnahan program nuklir Iran sebagai tujuan dari serangan tersebut, namun tidak dapat melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow yang berada di dalam gunung dan dibentengi dengan keamanan tinggi.

AS, yang memiliki bom penembus bunker GBU-57 MOP, mengambil peran untuk membantunya sekutunya dengan meluncurkan 14 bom tersebut ke tiga fasilitas nuklir Iran.

Bom tersebut diklaim dapat menembus target di dalam tanah hingga kedalaman 60 meter, hanya dapat dikerahkan dengan pesawat khusus seperti B-2 Spirit.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan