Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

'Berdamai' Sementara dengan Iran, Israel Lanjutkan Pembunuhan di Gaza, 51 Orang Tewas Hari Ini

 Israel dan Iran sepakat melakukan gencatan senjata 'berdamai" untuk sementara dari perang.

|
Penulis: Hasanudin Aco
RNTV/TangkapLayar
ISRAEL SERANG SEKOLAH - Seorang anak Gaza mencoba melarikan diri dari ruangan yang terbakar setelah serangan udara Israel di Gaza pada 26 Mei 2025 lalu. Sampai hari ini, Israel masih terus menyerang Gaza meski telah melakukan gencatan senjata dengan Iran. 

Update informasi perang di Timur Tengah :

  • Presiden AS Donald Trump mengatakan gencatan senjata antara Israel dan Iran, yang diumumkan kemarin berjalan "sangat baik"
  • Gedung Putih menolak laporan intelijen yang mengatakan pemboman AS tidak menghancurkan situs nuklir Iran, hanya menghambat programnya beberapa bulan.
  • Baik Israel maupun Iran telah mengklaim kemenangan dalam perang 12 hari, warga Iran menggelar perayaan di Teheran dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim kemenangan yang akan bertahan selama beberapa generasi.
  • Iran mengatakan sedikitnya 610 orang, termasuk 13 anak-anak, tewas dan 3.056 orang terluka sejak Israel melancarkan serangan pada 13 Juni. Di Israel, sedikitnya 28 orang tewas dalam serangan Iran.
  • Serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut, menewaskan sedikitnya 51 orang hari ini.
  • Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, perang di Gaza telah menewaskan sedikitnya 56.077 orang dan melukai 131.848 orang. Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan 7 Oktober, dan lebih dari 200 orang ditawan.

TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Israel dan Iran sepakat melakukan gencatan senjata 'berdamai" untuk sementara dari perang.

Namun demikian, Israel tetap melanjutkan agresi militernya di Gaza, Palestina.

Hari ini, Rabu (25/6/2025), serangan militer Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 51 orang.

Termasuk 14 warga Palestina yang sedang menunggu di dekat pusat distribusi bantuan di Gaza, demikian  sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera.

Bahkan serangan Israel ke Gaza terjadi di tengah kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengklaim ada "kemajuan besar" sedang dilakukan untuk mengakhiri perang.

Sumber di rumah sakit al-Awda dan Al-Aqsa Martyrs di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sedikitnya sembilan warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka oleh tembakan Israel pada Rabu pagi.

Mereka semua tewas diberondong senjata saat menunggu bantuan di dekat Persimpangan Netzarim di Gaza tengah.

Kematian tersebut merupakan yang terbaru dalam gelombang kekerasan di dekat titik distribusi bantuan yang didirikan akhir bulan lalu oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF)  kontroversial, yang didukung Israel dan AS.

GHF telah mendapat kritik keras dari badan-badan bantuan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mengatakan kelompok tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk dan mengubah makanan menjadi senjata bagi Israel untuk menjalankan operasi militernya.

Melaporkan dari Kota Gaza, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan pusat distribusi bantuan yang dijalankan oleh GHF biasanya didirikan sangat dekat dengan tempat pasukan Israel dengan tank, kendaraan lapis baja, dan penembak jitu di sekitarnya.

“Jadi ketika kerumunan besar berkumpul, mereka rentan terhadap tembakan Israel,” katanya.

"Yang mengkhawatirkan, orang-orang hanya diberi waktu 20 menit di pusat-pusat bantuan untuk mendapatkan apa pun yang tersedia seperti paket makanan. Setelah 20 menit itu berakhir, penembakan sering kali dimulai. Itulah salah satu alasan mengapa kita melihat banyak orang meninggal di pusat-pusat pemberian bantuan ini," tambahnya.

Tekanan terhadap GHF, yang dibawa ke wilayah Palestina pada akhir Mei, untuk menyelidiki serangan tersebut semakin meningkat.

Namun organisasi tersebut telah membantah bertanggung jawab.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan