Senin, 18 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pihak Berwenang Gaza: Pil Diduga Narkoba Terselip di Karung Tepung Bantuan AS

Pihak berwenang Palestina di Jalur Gaza mengecam keras penemuan pil yang diduga narkotika di dalam karung tepung bantuan kemanusiaaan AS.

Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
TRUK BANTUAN - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Sabtu (28/6/2025) yang menampilkan 140 truk bantuan telah memasuki Gaza di bawah perlindungan warga Palestina-- membawa muatan tepung, obat-obatan, persediaan darah, dan bantuan pangan darurat. Pihak berwenang Palestina di Jalur Gaza pada hari Jumat (27/6/2025) mengecam keras penemuan pil yang diduga narkotika di dalam karung tepung bantuan kemanusiaan yang dikirim melalui program distribusi yang diawasi oleh Amerika Serikat dan Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang Palestina di Jalur Gaza pada hari Jumat (27/6/2025) mengecam keras penemuan pil yang diduga narkotika di dalam karung tepung bantuan kemanusiaan yang dikirim melalui program distribusi yang diawasi oleh Amerika Serikat dan Israel.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Kantor Media Pemerintah Gaza, disebutkan bahwa sejumlah warga Palestina menemukan obat penghilang rasa sakit jenis oxycodone, yang termasuk dalam kategori narkotika, tersembunyi di dalam karung tepung yang mereka terima dari pusat distribusi bantuan Amerika-Israel.

“Ada kemungkinan pil-pil ini sengaja digiling atau dilarutkan di dalam tepung itu sendiri, yang merupakan serangan langsung terhadap kesehatan masyarakat,” demikian peringatannya, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Mereka juga menganggap bahwa insiden ini bukanlah kejadian yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari “perang lunak” yang ditujukan untuk merusak tatanan sosial dan menyebarkan kecanduan di kalangan warga sipil Gaza.

Menurut laporan yang dikutip dari Al-Jazeera, setidaknya empat kesaksian warga telah didokumentasikan, menguatkan temuan tersebut. 

Pusat-pusat distribusi bantuan yang dimaksud diidentifikasi sebagai bagian dari program “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), sebuah inisiatif distribusi bantuan kontroversial yang mulai beroperasi sejak 27 Mei 2025, di luar jalur distribusi resmi PBB dan badan-badan kemanusiaan internasional.

“Ini adalah bagian dari genosida yang terus berlangsung," kata juru bicara Kantor Media Gaza

Pihak berwenang Palestina secara tegas menyalahkan tentara pendudukan Israel atas insiden ini, dikutip dari Palestine Chronicle.

Menuduh mereka berkolaborasi dengan pihak-pihak eksternal untuk memperluas kerusakan sosial dan kesehatan di Gaza di tengah blokade yang masih berlangsung.

Lebih lanjut, warga Gaza diimbau untuk waspada dan memeriksa dengan saksama semua bantuan makanan yang diterima, serta segera melaporkan temuan mencurigakan ke pihak berwenang setempat.

Baca juga: Trump Yakin Gencatan Senjata Gaza Bisa Tercapai Minggu Depan

GHF mulai beroperasi pada bulan Mei tahun ini, setelah Israel mengumumkan akan mencabut sebagian blokade bantuan kemanusiaan yang telah berlangsung selama tiga bulan dan mengizinkan bantuan terbatas di dalam wilayah yang dilanda perang, di mana PBB telah menandai situasi seperti kelaparan.

Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa sejak dimulainya operasi distribusi bantuan di bawah kendali Israel dan AS, lebih dari 500 warga Palestina telah tewas di sekitar pusat distribusi, termasuk akibat tembakan langsung dari pasukan Israel di lokasi-lokasi tersebut.

Sementara itu, konflik yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 ini telah menelan korban jiwa dalam jumlah besar.

Di mana serangan Israel telah menewaskan i 56.300 warga Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa korban luka akibat serangan Israel telah mencapai 131.848 orang.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan