Konflik Iran Vs Israel
Pentagon Klaim Program Nuklir Iran Mundur hingga Dua Tahun Pascaserangan Amerika Serikat
Juru Bicara Departemen Pertahanan AS, Sean Parnell, menyatakan bahwa penilaian resmi dari kerusakan akibat serangan tersebut mendekati durasi 2 tahun
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa serangan militer AS pada 10 hari yang lalu telah merusak program nuklir Iran hingga dua tahun.
Juru Bicara Departemen Pertahanan AS, Sean Parnell, menyatakan bahwa penilaian resmi dari kerusakan akibat serangan tersebut mendekati durasi dua tahun.
Baca juga: Pentagon: Pengeboman AS Buat Program Nuklir Iran Mundur 2 Tahun
Parnell tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya.
“Kami telah merusak program mereka selama satu hingga dua tahun, setidaknya penilaian intelijen di dalam Departemen (Pertahanan) menilai demikian,” kata Parnell dalam briefingnya kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (3/7/2025).
Baca juga: Menlu Iran: Fasilitas Nuklir Fordow Rusak Parah setelah Dibom AS
Pada 22 Juni lalu, pembom militer AS melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.
Dalam operasi tersebut, AS meluncurkan lebih dari selusin bom penghancur bunker seberat 30.000 pon (13.600 kg) dan lebih dari dua lusin rudal jelajah Tomahawk.
Intensitas serangan ini bertujuan untuk melumpuhkan infrastruktur nuklir Teheran.
Penilaian intelijen AS mengenai dampak serangan ini terus dipantau ketat.
Pasalnya, tak lama setelah serangan Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa program nuklir Iran telah "telah hancur total” akibat serangan AS.
Namun, intelijen AS umumnya membutuhkan waktu berminggu-minggu atau lebih untuk menyimpulkan bahwa program nuklir Iran memang telah hancur total.
“Semua intelijen yang kami lihat telah membuat kami yakin bahwa fasilitas-fasilitas Iran, terutama yang dimaksud, telah dihancurkan sepenuhnya,” tambah Parnell.
Pada akhir pekan lalu, Kepala Badan Energi Atom (IAEA) PBB, Rafael Grossi, mengatakan kalau Iran kemungkinan dapat memproduksi uranium yang diperkaya dalam beberapa bulan ke depan.
Pernyataan Grossi ini menimbulkan keraguan tentang seberapa efektif serangan AS dalam melumpuhkan program nuklir Teheran.
Selain itu, beberapa pakar memperingatkan kemungkinan Iran telah memindahkan cadangan uranium yang diperkaya—yang diyakini mendekati kadar yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir—dari situs Fordow yang terkubur sangat dalam, sebelum serangan AS.
Cadangan ini diduga kini disembunyikan.
Baca juga: Seperti Ucapan Trump, Menlu Araghchi Sebut Fasilitas Nuklir Fordow Iran Rusak Parah usai Diserang AS
Konflik Iran Vs Israel
Iran di Ambang Bencana, Waduk Susut 10 Juta Warga Teheran Hadapi Risiko Krisis Air |
---|
Gudang Senjata AS Menipis karena Seperempat Rudal THAAD Digunakan untuk Israel dari Serangan Iran |
---|
Kementerian Intelijen Iran Merinci Taktik Kontraintelijen Jitu Selama Perang Iran Lawan Israel & AS |
---|
Arab Tolak Perintah Trump, Enggan Serahkan Rudal THAAD untuk Bantu Israel Hadapi Iran |
---|
Tanda-Tanda Israel Sedang Siapkan Serangan Baru ke Iran, Ancaman Nuklir Cuma Kedok |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.