Bentrokan saat Demontrasi Anti-imigrasi di Australia, Polisi Australia Gunakan Semprotan Merica
Polisi di Australia menggunakan semprotan merica saat bentrokan pecah antara demonstran anti-imigrasi dan demonstran tandingan.
Editor:
Muhammad Barir
Para pengunjuk rasa tandingan mengungkapkan 'rasa jijik'
Sekitar 5.000 hingga 8.000 orang, banyak di antaranya berbalut bendera Australia, telah berkumpul untuk pawai Sydney, lapor Australian Broadcasting Corp.
Pawai tersebut diadakan di dekat jalur Maraton Sydney, tempat 35.000 pelari berpacu di jalanan pada hari Minggu, dan berakhir di Gedung Opera kota.
Di dekat situ juga, berlangsung aksi unjuk rasa tandingan oleh Koalisi Aksi Pengungsi, sebuah organisasi aktivis masyarakat.
"Acara kami menunjukkan betapa besarnya rasa jijik dan marah terhadap agenda sayap kanan ekstrem March For Australia," ujar seorang juru bicara koalisi dalam sebuah pernyataan. Penyelenggara mengatakan ratusan orang menghadiri acara tersebut.
Sebuah demonstrasi besar "Pawai untuk Australia" digelar di pusat kota Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria, menurut rekaman udara dari ABC, yang melaporkan bahwa petugas anti huru hara menggunakan semprotan merica terhadap para demonstran.
Kepolisian Victoria tidak mengonfirmasi laporan tersebut, tetapi mengatakan akan memberikan detail lebih lanjut mengenai protes tersebut pada hari Minggu nanti.
Bob Katter, pemimpin sebuah partai populis kecil, menghadiri demonstrasi March for Australia di Queensland, kata seorang juru bicara partai, tiga hari setelah anggota parlemen veteran itu mengancam seorang reporter karena menyebutkan warisan Lebanon Katter pada sebuah konferensi pers ketika topik kehadirannya di March for Australia sedang dibahas.
Di Sydney, pengunjuk rasa March for Australia Glenn Allchin mengatakan ia menginginkan “perlambatan” dalam imigrasi.
"Ini tentang negara kita yang kewalahan dan pemerintah kita yang terus-menerus mendatangkan semakin banyak orang," kata Allchin kepada Reuters. "Anak-anak kita kesulitan mendapatkan rumah, rumah sakit, kita harus menunggu tujuh jam, jalan-jalan kita, dan kurangnya akses jalan."
Undang-undang yang melarang salut Nazi dan pemajangan atau penjualan simbol-simbol yang terkait dengan kelompok teror mulai berlaku di Australia tahun ini sebagai tanggapan atas serangkaian serangan antisemit terhadap sinagoge, bangunan, dan mobil sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023.
Apa Itu 'March for Australia' ?
March for Australia 'Pawai untuk Australia' adalah serangkaian protes terhadap imigrasi massal di banyak kota di Australia , termasuk seluruh ibu kota negara bagian dan teritori yang terjadi pada tanggal 31 Agustus 2025.
Protes tersebut digambarkan sebagai protes sayap kanan dan nasionalis kulit putih , sebuah klaim yang dibantah oleh penyelenggara. Protes tersebut bertujuan untuk mengekspresikan ketidakpuasan terhadap kebijakan imigrasi massal yang berlaku di Australia.
2 Kali Sri Mulyani Diisukan Mundur dari Kabinet, Pernah Bikin IHSG Anjlok, Hari Ini Minta Maaf |
![]() |
---|
20 Negara dengan Durasi Tidur Terlama di Dunia 2025: Warga Eropa Dominasi, AS dan Australia Masuk |
![]() |
---|
Cerita 2 Sri Mulyani: Anak Diamankan Polisi akibat Demo dan Rumah Dijarah Massa |
![]() |
---|
Menko Airlangga: IHSG Turun 1,53 Persen Saat Aksi Demonstrasi Besar di Jakarta Jumat Lalu |
![]() |
---|
Banyak Demo Jelang Laga Timnas Indonesia, Jay Idzes, Hubner hingga Ole Romeny Tulis Pesan Menyentuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.