Amnesty Soroti Ketergantungan Pakistan pada Teknologi Pengawasan Tiongkok, Privasi Warga Terancam
Laporan tersebut menuding badan intelijen Pakistan kini mampu memantau jutaan warga melalui sistem penyadapan telepon canggih.
Langkah tersebut bertepatan dengan pemblokiran lebih dari 650.000 tautan web dan pemadaman internet berkelanjutan di wilayah seperti Balochistan, yang selama bertahun-tahun sudah menghadapi pembatasan digital ketat.
Menurut Freedom House, sedikitnya 18 negara, termasuk Pakistan, Zimbabwe, Uzbekistan, dan Kenya, telah mengadopsi sistem pemantauan cerdas.
Selain itu, 36 negara tercatat menerima pelatihan dalam “bimbingan opini publik”—eufemisme untuk penyensoran.
Pada November 2024, Al Jazeera melaporkan bahwa Pakistan telah meluncurkan firewall internet nasional.
Firewall senilai 20 hingga 30 miliar rupee (setara 72–107 juta dolar AS) itu diuji coba pada pertengahan Juli dan sempat menimbulkan gangguan luas pada layanan internet, terutama WhatsApp. (*)
| Ambulans Puskesmas Gowa Viral Usai Angkut Motor-TV, Kadiskes Minta Sopir Buat Pernyataan |
|
|---|
| VIRAL Pria Tiongkok Kembali ke Mantan Kekasih yang Sakit Parah untuk Menemani hingga Akhir |
|
|---|
| Aktivisme Unik Nayyara Azarine Puteri Remaja Jakarta 2025 di Tengah Kegandrungan Media Sosial |
|
|---|
| Warga Tanjung Priok Dianiaya usai Kenalan dengan Wanita di Medsos, Dipukuli saat Bertemu |
|
|---|
| Bahlil Sentil “Ternak Akun”: Sosmed Tak Layak Jadi Rujukan Pengajian |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.