Senin, 27 Oktober 2025

Dinas Rahasia AS Bongkar Rencana Lumpuhkan Jaringan Telekomunikasi di Markas PBB

Dinas Rahasia mengatakan mereka menemukan lebih dari 300 server SIM dan 100.000 kartu SIM yang tersebar di beberapa lokasi.

Penulis: Hasanudin Aco
Sekretariat Presiden
PRABOWO PIDATO DI SIDANG PBB - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdananya pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Secret Service atau Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS)membongkar jaringan perangkat elektronik yang tersebar di tiga wilayah negara bagian New York AS.

Diduga jaringan perangkat elektronik itu akan dipakai untuk mensabotase  telekomunikasi pejabat senior pemerintah AS.

Perangkat itu terkonsentrasi dalam jarak 35 mil dari lokasi pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sedang berlangsung di New York, AS.

"Jaringan ini berpotensi melumpuhkan menara telepon seluler dan pada dasarnya mematikan jaringan seluler di Kota New York," ujar Matt McCool, agen khusus Secret Service yang bertanggung jawab atas kantor lapangan Dinas Rahasia di New York, dalam sebuah video yang dirilis pada Selasa (23/9/2025).

perangkat elektronik di dekat markas PBB di Ne
Dinas Rahasia AS menemukan perangkat elektronik di dekat markas PBB di New York AS. /Foto: Dinas Rahasia AS via Fox

Dinas Rahasia menemukan lebih dari 300 server SIM dan 100.000 kartu SIM yang tersebar di beberapa lokasi.

"Selain melakukan ancaman telepon anonim, perangkat ini dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam serangan telekomunikasi," ujarnya dikutip dari Fox News.

"Ini termasuk menonaktifkan menara telepon seluler, mengaktifkan serangan penolakan layanan, dan memfasilitasi komunikasi anonim terenkripsi antara calon pelaku ancaman dan perusahaan kriminal," kata Dinas Rahasia.

"Meskipun pemeriksaan forensik perangkat ini sedang berlangsung, analisis awal menunjukkan adanya komunikasi seluler antara pelaku ancaman negara-bangsa dan individu yang dikenal oleh penegak hukum federal."

"Yang jelas, perangkat-perangkat yang ditemukan ini tidak lagi menjadi ancaman bagi wilayah tristate New York," tambah McCool.

"Kami akan terus berupaya mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab dan niat mereka, termasuk apakah rencana mereka adalah mengganggu Sidang Umum PBB dan komunikasi pemerintah serta personel darurat selama kunjungan resmi para pemimpin dunia di dan sekitar Kota New York.

Pemeriksaan forensik terhadap data yang setara dengan 100.000 ponsel sedang dilakukan.

Ia mengatakan penyelidikan dimulai "Setelah adanya beberapa ancaman terkait telekomunikasi yang ditujukan kepada pejabat senior pemerintah AS pada musim semi ini."

Investigasi Departemen Keamanan Dalam Negeri , Departemen Kehakiman, Kantor Direktur Intelijen Nasional, Departemen Kepolisian New York, dan mitra penegak hukum negara bagian dan lokal lainnya membantu penyelidikan ini.

"Potensi gangguan telekomunikasi negara kita yang ditimbulkan oleh jaringan perangkat ini tidak dapat dilebih-lebihkan," kata Direktur Dinas Rahasia AS Sean Curran. 

"Misi perlindungan Dinas Rahasia AS adalah tentang pencegahan dan investigasi ini memperjelas kepada para pelaku kejahatan potensial bahwa ancaman yang akan segera terjadi terhadap orang-orang yang kami lindungi akan segera diselidiki, dilacak, dan diberantas," tambahnya.

"Mengingat waktu, lokasi, dan potensi gangguan signifikan terhadap telekomunikasi New York yang ditimbulkan oleh perangkat ini, badan tersebut bergerak cepat untuk mengganggu jaringan ini."

Sebagai informasi Dinas Rahasia AS (Secret Service) adalah lembaga penegak hukum federal yang punya dua misi besar  melindungi pemimpin negara AS dan menjaga integritas sistem keuangan AS.

Dihadiri 150 Kepala Negara Termasuk Prabowo

Sidang Majelis Umum PBB ke-80 diadakan pada 22–30 September 2025 di Markas Besar PBB, New York, AS.

Sidang tahun ini mengambil tema “Better Together: 80 Years and More for Peace, Development and Human Rights.”

Sidang akan dihadiri oleh hampir 150 kepala negara dan pemerintahan dari total 193 negara anggota PBB.

Hadir juga Presiden RI Prabowo Subianto bersama sejumlah menterinya.

Selain kepala negara/pemerintahan, hadir juga menteri luar negeri, delegasi tetap, dan perwakilan organisasi internasional.

Para  pemimpin dunia menyampaikan pidato tentang posisi negaranya menghadapi tantangan global.

Isu kemerdekaan Palestina dan serangan Israel di Gaza menjadi isu utama dalam sidang PBB tahun ini.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved