Selasa, 14 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

450 Drone, 30 Rudal Rusia Guyur Ukraina, Zelensky: Kami Tak Butuh Pencitraan AS dan NATO

Zelensky mengatakan Rusia saat ini menjadikan infrastruktur energi Ukraina sebagai sasaran serangan menjelang musim dingin

Le Monde/Kostiantyn Liberov/ AP
Petugas pemadam kebakaran dari Layanan Darurat Negara Ukraina memadamkan api yang berkobar pasca serangan roket Rusia menghantam pembangkit listrik di Kharkiv hari Minggu, 11 September 2024. 

450 Drone, 30 Rudal Rusia Guyur Ukraina Zelensky: Kami Tak Butuh Pencitraan AS dan NATO

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky membagikan kabar tragis saat Rusia melancarkan serangan skala besar pada Jumat (10/10/2025) dini hari.

Zelensky mengatakan serangan besar Rusia di seluruh wilayah Ukraiana itu menewaskan seorang anak tewas di Zaporizhzhia dan lebih dari 20 orang terluka. 

Baca juga: Perang Terbuka, NATO Pertimbangkan untuk Izinkan Pilot Jet Tempur Tembak Langsung Drone Rusia

Apa yang Terjadi?

Serangan besar ini Rusia terjadi ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sedang mempertimbangkan cara untuk memberikan tekanan yang lebih besar kepada Moskow agar Rusia mau berdamai. 

AS mempertimbangkan penerapan sanksi dan tarif yang lebih ketat untuk menghantam ekonomi Rusia yang bergantung pada minyak.

Opsi lain adalah memberi Ukraina persenjataan yang lebih banyak dan lebih baik yang dapat menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia, seperti rudal jelajah Tomahawk .

Di sisi lain, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan pada 8 Oktober kalau "momentum kuat" menuju penyelesaian damai di Ukraina yang dibangun setelah Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Alaska pada 15 Agustus telah "sebagian besar habis,".

Dia justru menyalahkan sekutu Keiv dari negara-negara Eropa yang Rusia nilai cenderung tidak memberikan sinyalemen positif dengan terus mengalirkan dukungan senjata ke Ukraina.

Petugas pemadam kebakaran dari Layanan Darurat Negara Ukraina memadamkan api yang berkobar pasca serangan roket Rusia menghantam pembangkit listrik di Kharkiv hari Minggu, 11 September 2024.
Petugas pemadam kebakaran dari Layanan Darurat Negara Ukraina memadamkan api yang berkobar pasca serangan roket Rusia menghantam pembangkit listrik di Kharkiv hari Minggu, 11 September 2024. (Le Monde/Kostiantyn Liberov/ AP)

Ukraina Tak Butuh Pencitraan AS dan NATO

Zelensky mengatakan Rusia saat ini menjadikan infrastruktur energi Ukraina sebagai sasaran serangan.

Ini terjadi menjelang musim dingin tiba.

"Di banyak lokasi infrastruktur penting, upaya pemulihan terus berlanjut menyusul serangan Rusia terhadap sektor energi," ujar Zelensky dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Jumat dini hari.

"Itu adalah serangan yang sinis dan terencana, dengan lebih dari 450 pesawat tanpa awak dan lebih dari tiga puluh rudal yang menargetkan segala hal yang menunjang kehidupan normal, segala hal yang ingin dirampas Rusia dari kita."

Ia mengatakan lebih dari 20 orang di seluruh negeri dilaporkan terluka, dan menambahkan:

"Sayangnya, seorang anak tewas di Zaporizhzhia akibat serangan tersebut."

Ia mengatakan Ukraina butuh aksi yang lebih tegas dari para sekutu mereka seperti AS dan NATO.

"Melindungi rakyat (Ukraina) dari "teror (Rusia) ini" memang memungkinkan, tetapi diperlukan tindakan tegas "bukan hanya pencitraan," dari AS, Eropa, dan G7 "dalam hal penyediaan sistem pertahanan udara dan penegakan sanksi," kata Zelensky.

Zelensky mengatakan dalam postingannya:

"Kami mengharapkan respons terhadap kebrutalan ini dari G20 dan dari semua pihak yang menyuarakan perdamaian dalam pernyataan mereka namun enggan mengambil langkah nyata. Dunia dapat membela diri dari kejahatan ini – dan hal itu niscaya akan memperkuat keamanan global."

Sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov saat berbicara di Duma Negara Rusia (DPR Rusia), menyiratkan kalau Rusia kini tak lagi memikirkan soal perdamaian.

"Sayangnya, harus diakui bahwa momentum kuat dari Anchorage menuju tercapainya kesepakatan, melalui upaya para penentang dan pendukung 'perang sampai Ukraina terakhir'—terutama di kalangan Eropa—sebagian besar telah habis," katanya pada Rabu.

Zelensky akan mengharapkan tindakan tegas dari sekutu Ukraina karena kedua belah pihak yang bertikai terus menyerang infrastruktur energi satu sama lain.

 

 

(oln/nw/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved