Kamis, 30 Oktober 2025

5 Populer Internasional: Deretan Skandal Hot Mic - Trump Ancam Geser Lokasi Piala Dunia 2026

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya deretan skandal hot mic dan ancaman Donald Trump yang ingin menggeser lokasi Piala Dunia 2026.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Tangkap layar YouTube Guardian News; Facebook Layanan Darurat Ukraina; White House; dok. Angkatan Laut AS
BERITA POPULER INTERNASIONAL - Kolase foto: Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prabowo Subianto berbincang di tengah-tengah KTT Perdamaian Gaza di Mesir, Senin (13/10/2025); petugas pemadam kebakaran Ukraina sedang bertugas untuk memadamkan api di lokasi serangan Rusia di fasilitas gas di Kharkiv, Kamis (16/10/2025); Foto Donald Trump diambil dari laman resmi White House pada Sabtu (28/6/2025); Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke Angkatan Laut Amerika dalam sebuah operasi. Inilah rangkuman berita populer internasional dalam 24 jam terakhir. 
Ringkasan Berita:
  • Rangkuman berita populer internasional dalam 24 jam terakhir, Jumat 17 Oktober 2025
  • Deretan skandal hot mic di mana para tokoh mengira percakapan mereka pribadi
  • Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menggeser lokasi Piala Dunia 2026
 

TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah isu mewarnai kabar internasional hari ini, dari deretan skandal “hot mic” yang membongkar ucapan rahasia para pejabat dunia, serta langkah Donald Trump yang mengancam akan memindahkan lokasi Piala Dunia 2026.

Selengkapnya, berikut berita internasional terpopuler dalam 24 jam terakhir.

1. 7 Percakapan yang Bocor Lewat Hot Mic, Terbaru Prabowo saat Berbincang dengan Donald Trump

Presiden Prabowo Subianto menjadi sorotan setelah terjebak dalam momen “hot mic”, ketika ia bertanya kepada Donald Trump apakah bisa bertemu dengan Eric, yang diduga merupakan Eric Trump, putra dari Donald Trump.

Menurut Dictionary.com, hot mic atau hot mike merujuk pada mikrofon yang masih aktif merekam atau menyiarkan suara, terutama ketika mikrofon tersebut menangkap percakapan yang dianggap pribadi oleh pembicara.

Percakapan antara Prabowo dan Trump terungkap saat keduanya menghadiri pertemuan puncak di Mesir yang bertujuan mewujudkan perdamaian abadi di Gaza, Senin (13/10/2025).

Dilansir Reuters, Prabowo tampak tidak menyadari bahwa mikrofon yang dipakainya masih merekam ketika ia berbicara kepada Trump dan menyinggung wilayah yang disebutnya “tidak aman dari segi keamanan.”

Ia kemudian bertanya kepada Trump, “Bolehkah saya bertemu Eric?”

TRUMP DAN PRABOWO - Presiden Prabowo dan Presiden Trump berbincang di International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10/2025).
TRUMP DAN PRABOWO - Presiden Prabowo dan Presiden Trump berbincang di International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10/2025). (BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Trump menjawab, “Saya akan meminta Eric menelepon. Haruskah saya melakukannya? Dia anak yang baik. Saya akan meminta Eric menelepon.”

Prabowo kemudian berkata kepada Trump, “Kita akan mencari tempat yang lebih baik,” dan Trump menimpali, “Saya akan meminta Eric menelepon Anda.”

Prabowo menambahkan, “Eric atau Don Jr.”

Eric Trump (41) dan kakaknya, Donald Trump Jr. (47), sama-sama menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif Trump Organization.

Tidak jelas dari rekaman audio tersebut apakah keduanya merujuk pada Trump Organization atau kesepakatan bisnis tertentu yang melibatkan presiden maupun keluarganya. 

Percakapan antara Prabowo dan Trump itu hanyalah satu dari sejumlah momen hot mic yang melibatkan para pemimpin dunia ketika mereka mengira tidak ada yang mendengarkan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Trump Gempur Kapal di Lepas Pantai Venezuela, 27 Tewas, Caracas Kecam Tindakan Terorisme Negara

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali melancarkan serangan udara di perairan internasional lepas pantai Venezuela.

Serangan yang dilakukan pada Selasa (14/10/2025) menewaskan enam orang yang disebut sebagai anggota kartel narkoba.

Tindakan itu merupakan pengeboman kelima AS di Laut Karibia dalam enam minggu terakhir, sehingga total korban jiwa mencapai 27 orang.

Dikutip dari Al Jazeera, Trump mengumumkan operasi tersebut melalui unggahan di media sosial.

“Di bawah otoritas tetap saya sebagai Panglima Tertinggi, Menteri Perang pagi ini memerintahkan serangan kinetik mematikan terhadap kapal yang berafiliasi dengan Organisasi Teroris Tertunjuk,” tulisnya.

Trump mengklaim kapal tersebut tengah mengangkut narkoba, meski tidak memberikan bukti langsung.

Dalam unggahan yang sama, Trump juga membagikan video pengeboman yang menunjukkan rudal AS menghantam kapal kecil yang tampak berhenti di tengah laut.

Menurut laporan The Guardian, serangan ini menjadi bagian dari rangkaian operasi militer AS yang meningkat di Karibia sejak awal September.

Serangan-serangan sebelumnya dilancarkan pada 2, 15, 19 September, dan 3 Oktober, dengan korban antara tiga hingga sebelas orang.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Rusia Bom Fasilitas Gas Ukraina saat Zelensky akan Bertemu Trump

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak ke fasilitas gas di Ukraina timur, Kamis (16/10/2025).

Serangan itu terjadi ketika Presiden Ukraina bersiap terbang ke Washington untuk bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (17/10/2025).

Rencana kunjungan itu terungkap beberapa hari lalu setelah Ukraina dikabarkan meminta AS mengirimkan rudal Tomahawk, sebuah permintaan yang ditentang Rusia.

Baca juga: Rusia Bungkam Soal Ekstradisi Assad setelah Perundingan Putin-Al Sharaa di Moskow

Sebelum penerbangannya ke Washington, Zelensky menulis melalui akunnya di platform X, Rusia meluncurkan ratusan serangan.

"Rusia meluncurkan lebih dari 300 pesawat nirawak serang dan 37 rudal, yang sebagian besar merupakan rudal balistik, terhadap Ukraina," ujar Zelenskyy di X, Kamis.

"Musim gugur ini, Rusia memanfaatkan setiap hari untuk menyerang infrastruktur energi kami," tambahnya, lapor The Guardian.

Zelensky mengatakan serangan telah melanda wilayah Chernihiv, Kharkiv, Poltava, Sumy dan Vinnytsia.

Fasilitas yang terkena serangan tersebut di antaranya pabrik pemrosesan gas Shebelinka di Kharkiv, di mana dua kolom asap hitam besar terlihat setelah serangan itu.

Serangan tersebut memicu sedikitnya dua kebakaran di berbagai bagian di fasilitas tersebut.

Seorang mantan pejabat senior Ukraina yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters, Zelensky diperkirakan akan menekan Trump agar mengirimkan rudal Tomahawk yang dapat menembak sasaran pada jarak jauh.

Mykhailo Podolyak, seorang penasihat di kantor Zelensky, mengatakan delegasi pejabat senior Ukraina berada di Washington DC menjelang kunjungan Zelensky.

Ia mengatakan delegasi Ukraina akan menyampaikan kepada pejabat AS sebuah strategi untuk meningkatkan biaya perang bagi Rusia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4.  Trump Restui Serangan Ulang ke Gaza, Perintahkan Israel Habisi Hamas Jika Tolak Lucuti Senjata

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan bahwa Israel memiliki hak untuk melanjutkan operasi militer di Jalur Gaza apabila Hamas gagal mematuhi ketentuan gencatan senjata yang telah disepakati.

Pernyataan itu disampaikan Trump dalam wawancara eksklusif bersama CNN International pada Rabu (15/10/2025).

Dalam keterangan resminya, Trump menegaskan bahwa kesabaran Washington terhadap kelompok Hamas “tidak akan berlangsung selamanya.” terutama setelah kelompok tersebut dinilai lambat menindaklanjuti isi perjanjian yang ditengahi AS.

Dimana Hamas seharusnya menyerahkan 28 jenazah tawanan Israel awal pekan ini sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati.

Akan tetapi akibat terkendala alat, hingga Rabu malam (15/10/2025) Hamas baru menyerahkan total sembilan jenazah, termasuk dua yang diserahkan paling akhir, sementara sisanya masih belum ditemukan karena akses yang sangat terbatas.

Baca juga: Trump Yakin Bisa Melucuti Senjata Hamas, tapi Merahasiakan Caranya, Agresi Baru di Gaza?

Pernyataan Hamas ini memicu keterlambatan dalam proses pemulangan jenazah, yang semula dijadwalkan selesai bersamaan dengan pembebasan para sandera yang masih hidup dalam kerangka gencatan senjata.

Alasan itu yang membuat Trump geram hingga memberikan izin kepada Netanyahu untuk melanjutkan pertempuran di Gaza jika Hamas melanggar kesepakatan.

“Apa yang terjadi dengan Hamas itu akan segera diselesaikan,” kata Trump dengan nada tegas.

“Jika Israel bisa masuk dan menghajar mereka habis-habisan, mereka akan melakukannya. Saya hanya menahan mereka untuk sementara waktu,” lanjutnya.

Senada dengan Trump, Menteri Pertahanan Israel Yoav Katz baru-baru ini melayangkan ancaman keras, menegaskan bahwa pasukan militernya siap melanjutkan pertempuran di Gaza.

“Jika Hamas menolak mematuhi perjanjian tersebut, Israel, berkoordinasi dengan Amerika Serikat, akan melanjutkan pertempuran dan mengubah realitas di Gaza,” tegas pernyataan resmi dari kantor Katz, dikutip oleh The Times of Israel.

Tak tanggung-tanggung untuk menekan Hamas, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir menyerukan penghentian sementara bantuan kemanusiaan ke Gaza sampai Hamas menyerahkan seluruh jenazah tentara Israel.

Imbas blokade ini PBB dan Palang Merah Internasional, melaporkan bahwa hanya sekitar 120 truk bantuan yang berhasil masuk ke Gaza sejak kesepakatan gencatan senjata diberlakukan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

5. Trump Ancam Geser Lokasi Piala Dunia 2026

Dunia olahraga kembali diguncang pernyataan kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Untuk kedua kalinya, ia mengancam akan mencabut status tuan rumah Piala Dunia 2026 dari sejumlah kota di AS yang dianggap “tidak aman”.

Ancaman itu muncul setelah seorang jurnalis Gedung Putih menanyakan soal kota-kota seperti Seattle dan San Francisco yang menentang penggunaan lembaga federal untuk penindakan imigrasi.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Trump langsung menjawab tegas di hadapan awak media.

“Kurasa begitu, tapi kami akan memastikan mereka aman,” ujar Trump dengan nada serius.

“Kota-kota itu dipimpin oleh orang-orang kiri radikal yang tidak tahu apa yang mereka lakukan,” imbuhnya.

Trump menuding kepemimpinan politik lokal sebagai penyebab meningkatnya potensi gangguan keamanan.

Ia menegaskan bahwa keselamatan penonton dan pemain akan menjadi faktor utama dalam menentukan keberlanjutan kota-kota itu sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

“Jika ada kota yang kami anggap berbahaya, bahkan sedikit saja, untuk Piala Dunia kami tidak akan mengizinkannya. Kami akan memindahkannya,” tambahnya.

Dalam pernyataan lanjutan, Trump juga menyinggung kota Chicago, meskipun kota tersebut bukan bagian dari daftar tuan rumah resmi Piala Dunia 2026.

Ia menyebut kota itu “akan aman” karena sudah mendapatkan perhatian langsung dari badan-badan federal yang dikerahkan oleh pemerintahannya.

Komentar itu semakin mempertegas bahwa Trump berusaha mengaitkan isu keamanan domestik dengan penyelenggaraan acara olahraga global.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved