5 Populer Internasional: Putin Tak Akan Tunduk pada Tekanan AS - Israel Ingin Caplok Tepi Barat
Rangkuman berita populer internasional dalam 24 jam terakhir, di antaranya Putin menegaskan bahwa Rusia tidak akan tunduk pada tekanan apapun dari AS.
Pemerintah Indonesia menyatakan Israel tidak punya kedaulatan hukum internasional apapun atas wilayah Palestina yang mereka kuasai.
RI merujuk pada pendapat nasihat Mahkamah Internasional (ICJ) yang menegaskan bahwa pendudukan Israel di atas tanah Palestina adalah ilegal, pembangunan dan aneksasi permukiman di Tepi Barat juga tidak sah.
"Israel tidak memiliki kedaulatan atas wilayah Palestina yang diduduki," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam pernyataan resminya, Kamis (23/10/2025).
Indonesia mengingatkan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina hingga mendirikan permukiman yahudi merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, dan resolusi Dewan Keamanan PBB, khususnya Resolusi 2334.
Upaya Israel ini tidak mengindahkan Advisory Opinion ICJ tanggal 22 Oktober 2025, di mana Mahkamah Internasional menyatakan Palestina memiliki hak menentukan nasibnya sendiri dan mendirikan negara merdeka.
Selain itu klaim teritorial Israel atas Yerussalem Timur juga telah dinyatakan ‘null and void’ oleh Dewan Keamanan PBB.
Negara-negara ini juga mengajak masyarakat internasional agar menggunakan moralnya untuk memaksa Israel menyetop eskalasi berbahaya dan langkah ilegalnya di tanah Palestina.
"Mereka juga menegaskan kembali dukungan terhadap hak sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka dan berdaulat berdasarkan garis batas 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, sebagai satu-satunya jalan menuju tercapainya perdamaian yang adil dan menyeluruh yang menjamin keamanan dan stabilitas kawasan," katanya.
3. Putin Tegaskan Rusia Tak akan Tunduk pada Tekanan AS meski Disanksi Trump, Peringatkan soal Rudal
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan Moskow tidak akan pernah tunduk pada tekanan dari Amerika Serikat (AS) atau kekuatan asing lainnya.
Bahkan, Vladimir Putin memperingatkan bahwa mereka akan memberikan respons yang "luar biasa" terhadap serangan militer apa pun yang dilakukan jauh di dalam Rusia.
Hal ini disampaikan Putin setelah Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia dalam perubahan kebijakan yang tajam terkait perang Moskow di Ukraina, Rabu (22/10/2025).
Sanksi Trump itu mendorong harga minyak global naik hampir 5 persen pada Kamis (23/10/2025), dan India mempertimbangkan untuk mengurangi impor Rusia.
Baca juga: Putin Balas Ancaman Trump, Tegaskan: Tak Ada Sanksi yang Bisa Jatuhkan Rusia
Adapun sanksi itu muncul satu hari setelah Donald Trump mengatakan pertemuan yang direncanakan dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, di Budapest akan ditunda tanpa batas waktu.
Putin lantas mengatakan kepada wartawan bahwa sanksi AS dan Barat adalah tindakan yang "tidak bersahabat" dan "akan memiliki konsekuensi tertentu, tetapi tidak akan secara signifikan memengaruhi kesejahteraan ekonomi kita."
| Putin Tegaskan Rusia Tak akan Tunduk pada Tekanan AS meski Disanksi Trump, Peringatkan soal Rudal |
|
|---|
| Trump Ultimatum Netanyahu, Ancam Cabut Dukungan untuk Israel jika Nekat Caplok Tepi Barat |
|
|---|
| Indonesia & 14 Negara Kecam Parlemen Israel yang Ingin Caplok Tepi Barat Palestina |
|
|---|
| Trump Marah Dengar Rencana Israel untuk Aneksasi Tepi Barat, Ancam Putus Hubungan |
|
|---|
| AS Mau Ambil Alih Pengiriman Bantuan Gaza, Tak Lagi Gunakan GHF, tapi PBB Khawatir |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.